Bupati MA Launching 3 Ikon Pariwisata Saat Penutupan FDS

Adat Berita Daerah Pariwisata

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si saat melounching tiga ikon pariwisata pada saat penutupan FDS yang berlangsung di Pantai Khalkote Distrik Sentani Timur, Sabtu (29/10) malam ditandai dengan pemukulan tifa.

SENTANI, jayapurakab.go.id – Di tengah kesibukan sebagai Ketua Panitia Nasional mengurus ribuan masyarakat adat nusantara berkongres di wilayah adat Tabi, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE,. M,Si pada saat penutupan Festival Danau Sentani, Sabtu (29/10) lagi-lagi melaunching Tiga ikon pariwisata di Kabupaten Jayapura. Hal ini merupakan bagian dari inovasi tanpa henti untuk memajukan industri pariwisata di bumi kenambai umbai semakin menanjak maju khususnya pariwisata kampung yang digerakan langsung oleh masyarakat adat. Disaksikan ribuan pengunjung yang memadati areal FDS pantai Khalkote, tiga ikon pariwisata yang dilaunching Bupati MA ini yaitu 20 Kampung wisata bahasa ibu, Kharisma event kenambai umbai tahun 2022, serta Logo pesona wisata kenambai umbai.

“”Lestari Bahasa ibu, lestari jati diri, lestari papuaku, jayalah bangsaku Indonesia,” seru Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M,Si saat melaunching tiga ikon pariwisata tersebut yang ditandai dengan pemukulan tifa.

Ke Duapuluh kampung bahasa ibu ini meliputi kampung Asei besar, Kleublouw, Hobong, Abar, Sosiri, Yakonde, Tabla Nusu, Tabla Supa, Necheaibe, Bukisi, Tarpia, Muris Besar, Ambora, Pupehabu, Bring, Mamei, Skorib Aembe, Rephang Muaib, Ombrop, Tabbeyan.

Adalah kampung wisata atau desa wisata serta kota dan kabupaten kreatif di masa kepemimpinan Bupati Mathius terus bangkit dengan bermunculna kampung-kampung wisata unik dan menyedot minat wisatawan.  Oleh karena itu Bupati Mathius mengajak semua pihak terus memperkuat kampung-kampung wisata dan semua elemen pemuda di kampung senantiasa bangkitkan terus semangat kreatifitas terutama memoles kampung dan mempromosikan ke dunia luar.

Festival Danau Sentani yang diselenggarakan setiap tahun, maupun Festival-Festival lainnya, menurut Bupati sudah sepatutnya berbasis kampung adat atau kampung-kampung wisata yang sarat akan kekayaan budaya, tradisi, dan keunikan-keunikan berpadu keindahan alamnya.

“Kampung adat akan menjadi daya tarik pariwisata dengan segala keunikannya untuk masa depan Papua ke depan,” cetusnya.

Oleh karea itu, Bupati mengharapkan kedepan siapapun yang ada di kabupaten jayapura untuk senantiasa bersama-sama mengambil peran dalam mengembangkan destinasi wisata, kampung wisata yang menarik para wisatawan.

“Kita berharap ada kampung-kampung wisata lain lagi akan terus bermunculan. Karena itu pemuda papua kreatif atau khenambai kreatif harus selalu mendorong anak-anak muda disetiap kampung adat untuk terus menata kampung, mempromosikan ke dunia luar supaya setiap keunikan papua menjadi keunggulan pariwisata masa depan,” pungkasnya.

Bupati memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menyukseskan pagelaran FDS yang bersamaan dengan pagelaran Kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Ke Enam (KMAN VI) di wilayah adat Tabi.

Kabupaten Jayapura dalam visi pembangunan yang berjati diri dengan melestarikan keaslian budaya dan partisipasi aktif masyarakat adat dalam roda pembangunan kian menunjukan trend kemajuan di sektor pariwista. Kemajuan pariwisata kampung di era kepemimpinan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M,Si telah mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menganugerahi sejumlah kampung menerima penghargaan anugerah desa/kampung wisata seperti kampung Yoboi, Kampung Yokiwa, Kampung Hobong, Kampung Doyo Lama, dan Kampung Rhepang Muaif.

Tinggalkan Balasan