Kembangkan Pertanian dan Perikanan, PMI Siap Bangun Sinergitas dengan Pemkab Jayapura

Berita Daerah Perikanan Pertanian

Suasana audiens Papua Muda Inspiratif (PMI) bersama dengan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., di Ruang Rapat Wakil Bupati Jayapura, Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin.

SENTANI, jayapurakab.go.id – Papua Muda Inspiratif (PMI) siap membangun sinergitas bersama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura untuk kembangkan pertanian, perikanan dan pariwisata di Bumi Kenambai Umbai.

Hal ini terungkap saat Papua Muda Inspiratif (PMI) melakukan audiensi dengan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si., bertempat di Ruang Rapat Wakil Bupati Jayapura, Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin.

Direktur Eksekutif Papua Muda Inspiratif untuk Provinsi Papua, Neil Aiwoy menyebutkan audiens atau pertemuan dengan Bupati Jayapura ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya di Hotel Suni Garden Lake Sentani beberapa waktu lalu.

Neil Aiwoy menjelaskan saat ini Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan PMI untuk mengerjakan beberapa sektor yang berada di Tanah Papua yakni, Papua dan Papua Barat.

“Ada 6 bidang yang akan kami dorong di Papua. Yaitu, yang pertama itu kaitannya dengan infrastruktur seperti pembangunan Gedung Youth Creative Hub di Tanah Hitam (Kota Jayapura), sedangkan untuk bidang 2 sampai 6 ini kaitannya dengan ekosistem,” ungkap Neil Aiwoy ketika dikonfirmasi wartawan media online usai melakukan pertemuan dengan Bupati Jayapura.

Bidang Ekosistem, lanjut Neil mengatakan, ketika Papua Youth Creative Hub ini selesai pembangunannya, harapannya tidak menjadi bangunan kosong. Akan tetapi, nanti ada aktifitas anak-anak muda Papua di dalam sana.

“Sementara bidang lainnya yang kami bahas tadi adalah bidang perikanan, pertanian dan pariwisata. Kalau bidang perikanan itu kaitannya dengan rencana pembukaan beberapa kelompok-kelompok nelayan. Sementara yang terdata saat ini di kami sudah ada 53 kelompok, perkelompoknya itu berjumlah 10 orang, yang tersebar di Jayapura. Mulai dari Danau Sentani sampai ke Depapre,” ujarnya.

Neil melanjutkan, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar mendorong usaha sektor pertanian, khususnya untuk komoditi jagung, kopi dan sagu.

“Sudah ada beberapa potensi-potensi lahan yang sudah kami survey, salah satunya di samping GOR Toware dan salah satu tempat lagi di daerah Yawayan, berbatasan antara Kabupaten Jayapura dengan Arso 4 (Kabupaten Keerom). Sudah ada lahan 100 hektar yang akan dibuka untuk lokasi pertanian,” ucapnya.

Harapannya, setelah pertemuan ini pihaknya sudah bicara spesifik kaitannya dengan persiapan-persiapan event yang akan dilakukan di Kabupaten Jayapura. Salah satunya adalah kongres Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober nanti. Di mana, PMI juga diminta untuk terlibat mensukseskan event ini terutama di bidang logistik.

“Mengacu pada Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2020, kaitannya dengan percepatan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat. Salah satu disebutkan adalah percepatan pembangunan Papua Youth Creative Hub. Jadi, bisa dibilang PMI adalah salah satu proyek strategis nasional yang sekarang sedang dikerjakan di Papua,” cetusnya.

Selain itu, Neil menambahkan, jika tidak ada halangan pada bulan Oktober mendatang (saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Papua), pihaknya akan melaporkan PMI sudah membangun ekosistem. Namun tidak berjalan sendiri, tapi dengan melibatkan semua organisasi-organisasi anak muda untuk menggerakkan ekonomi di Papua dan Papua Barat.

“Dari semua pimpinan daerah yang kami temui, respon pak Bupati Jayapura sangat luar biasa. Yang langsung perintahkan kepada OPD untuk ikut mendukung. Dari sekian Pemerintah Daerah, Pemkab Jayapura salah satu yang paling cepat memberi respon. Dan, ini yang kami harapkan juga bisa diikuti oleh Pemda-pemda yang lain,” pungkas Neil Aiwoy di akhir wawancaranya.

Untuk diketahui, Papua Muda Inspiratif (PMI) saat ini sudah ada di 7 wilayah adat di Papua dan Papua Barat. Di mana, di setiap wilayah adat itu ada Koordinator Wilayah atau Korwil yang membawahi koordinator daerah (Korda) per Kabupaten/Kota. Dengan jumlah anggota sekitar 5.000 orang yang tersebar di seluruh Tanah Papua yakni, Papua dan Papua Barat.

Tinggalkan Balasan