Kepala Distrik Sentani Kota Meninjau Titik Banjir Yang Melanda Kota Sentani

Berita Daerah Lingkungan Hidup Penanggulangan Bencana

Sentani,JPR – Menindak lanjuti tingginya intensitas hujan yang terjadi di jayapura dan sekitarnya akhir-akhir ini, Senin (07/01), Kepala Distrik Sentani, Budi Prodjonegoro Yokhu, melakukan pemantauan di sejumalah titik di Distrik Sentani, guna melihat langsung kondisi wilayahnya yang minggu malam kemarin tergenang banjir, pasca hujan yang berkepanjangan.

Dari pemantauan itu, Kepala Distrik memastikan bahwa genangan yang terjadi adalah murni akibat tingginya intensitas hujan, bukan dari permasalahan drainase yang tidak tertata dengan baik, ataupun akibat dari degradasi hutan Cycloop.

Kata Budi Yokhu, selain tingginya volume air hujan, banjir yang menggenangi sejumlah titik di sentani itu di akibatkan kiriman air dari wilayah dataran tinggi Cycloop, namun demikian hal itu tidak berlangsung lama, sebab beberapa jam kemudian banjir tersebut surut.

Dikatakan, khusus untuk genangan air yang terjadi disekitar Yonif 751 Raider, itu adalah akibat adanya sejumlah bangunan yang didirikan disekitar daerah aliran sungai, yang berada tak jauh di belakang Batalyon.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pengecekan terkait dengan keberadaan bangunan tersebut, jika memang tidak memiliki IMB ataupun memiliki IMB tapi tidak sesuai dengan peruntukannya, maka pihaknya tidak segan-segan untuk melakukan penertiban.

Kepala Distrik Sentani, Budi Yokhu menghimbau masyarakat agar bisa lebih peduli  terhadap lingkungan mereka masing-masing, dan tidak melakukan aktifitas yang dapat menganggi kelancaran drainase air, ataupun daerah aliran sungai yang ada di sekitar Sentani, serta yang tidak kalah pentingnya lagi bahwa masyakat wajib menerapkan pola hidup bersih, dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat, sebab jika itu masih di lakukan maka tidak menutup kemungkinan bencana alam bisa melanda Distrik Sentani dan sekitarnya.

@import url(https://jayapurakab.go.id/wp-content/plugins/siteorigin-panels/css/front-flex.min.css); #pgc-12428-0-0 , #pgc-12428-0-1 { width:50%;width:calc(50% – ( 0.5 * 30px ) ) } #pl-12428 #panel-12428-0-0-0 , #pl-12428 #panel-12428-0-1-0 , #pl-12428 #panel-12428-1-0-0 { } #pg-12428-0 , #pl-12428 .so-panel { margin-bottom:30px } #pgc-12428-1-0 { width:100%;width:calc(100% – ( 0 * 30px ) ) } #pl-12428 .so-panel:last-child { margin-bottom:0px } #pg-12428-0.panel-no-style, #pg-12428-0.panel-has-style > .panel-row-style , #pg-12428-1.panel-no-style, #pg-12428-1.panel-has-style > .panel-row-style { -webkit-align-items:flex-start;align-items:flex-start } @media (max-width:780px){ #pg-12428-0.panel-no-style, #pg-12428-0.panel-has-style > .panel-row-style , #pg-12428-1.panel-no-style, #pg-12428-1.panel-has-style > .panel-row-style { -webkit-flex-direction:column;-ms-flex-direction:column;flex-direction:column } #pg-12428-0 .panel-grid-cell , #pg-12428-1 .panel-grid-cell { margin-right:0 } #pg-12428-0 .panel-grid-cell , #pg-12428-1 .panel-grid-cell { width:100% } #pgc-12428-0-0 { margin-bottom:30px } #pl-12428 .panel-grid-cell { padding:0 } #pl-12428 .panel-grid .panel-grid-cell-empty { display:none } #pl-12428 .panel-grid .panel-grid-cell-mobile-last { margin-bottom:0px } }

Tinggalkan Balasan