Pemkab Jayapura Akan Siapkan Kantong Ramah Lingkungan

Berita Daerah Lingkungan Hidup

SENTANI, jpr – Sejak diberlakukan peraturan daerah tentang pembatasan penggunaan kantong plastik oleh Bupati Jayapura terhadap para pemilik supermarket, toko dan kios di Kabupaten Jayapura ternyata memang belum sepenuhnya menerapkan aturan tersebut. Dari hasil pantauan koran ini masih terdapat di sejumlah supermarket seperti di Saga dan beberapa tokoh lainnya masih menggunakan kantong plastik untuk menyimpan barang para pembeli.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw SE, M.Si mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Lingkungan Hidup akan mengupayakan untuk menyiapkan kantong ramah lingkungan di Kabupaten Jayapura.
“Memang kita harus siapkan alternatif kantong yang ramah lingkungan, untuk itu diharapkan supaya Dinas Lingkungan Hidup bisa menyiapkan itu,” kata Mathius Awoitauw saat ditemui di kantor Bupati Jayapura, Selasa (1/10).
Dia mengakui pemberlakuan peraturan daerah mengenai pembatasan penggunaan dan pemanfaatan kantong plastik di setiap tempat penjualan barang yang masih bersifat sosialisasi. Namun tidak menutup kemungkinan Perda itu harus di laksanakan oleh setiap pemilik supermarket atau toko maupun kios yang ada di kota Sentani dan sekitarnya.
“Awal ini kita masih sebatas mempromosikan untuk bisa menggunakan hal-hal ini. Mungkin dianggaran induk nanti bisa dianggarkan, sehingga dipastikan belum diterapkan sangsi bagi masyarakat yang masih menggunakan kantong plastik,” ungkap Bupati Mathius. Kendati demikian dia berharap kepada masyarakat di Kabupaten Jayapura secara khusus bagi para pemilik supermarket toko maupun kios agar sama-sama menjaga lingkungan dengan tidak lagi menggunakan kantong plastik. Tidak punya sampah plastik memang menjadi perhatian dunia saat ini, untuk itu semua masyarakat di dunia termasuk di Kabupaten Jayapura harus menjadi atensi mengenai hal itu.
“Apalagi kita di Kabupaten Jayapura ada danau Sentani sehingga kita juga harus menjaga kebersihan di sungai-sungai dari sampah-sampah plastik sehingga tidak merusak ekosistem di danau Sentani,” harapnya.

Tinggalkan Balasan