PIN Polio Ciptakan Generasi Sehat Berkualitas

Aparatur Berita Kependudukan Kesehatan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pemerintahan dan Aparatur Sosial dan Ketenagakerjaan

Sentani Jpr, – Pencanganan Pekan  Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2016 di Puskesmas Sentani, Kelurahan Sentani Kota, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura, berlangsung pada hari Selasa, tanggal 08 Maret 2016.

Para undangan antara lain: Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof DR. Yohana Susana Yembisre, Dip. Apling, MA, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giay, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, dr. Khairul Lie, S.KM,  M.Kes, Ketua Panitia Pencanagan PIN Polio tingkat Kabupaten Jayapura, Pungut Sunarto dan sejumlah Kepala SKPD terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Jayapura.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof DR. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA, menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada bapa ibu orang tua balita yang secara proaktif membawa putra-putrinya untuk mendapatkan imunisasi polio.

“Imunisasi merupakan salah satu program kesehatan yang paling efektif untuk pencegahan kesehatan. Kecacatan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31),”jelasnya.

“Semua pihak melakukan upaya dan memberikan dukungan bagi suksesnya PIN Polio ini dengan membawa balitanya ke Puskesmas atau Pos PIN terdekat guna memperoleh tetesan vaksin Polio. Guna menyikapi hal ini diperlukan komitmen negara-negara di dunia termasuk Indonesia, untuk melakukan berbagai tahapan kegiatan menuju dunia bebas Polio tahun 2020. “Yang mana , salah satu tahapannya adalah Pekan Imunisasi Nasional Polio yang dilaksanakan pada hari ini mulai tanggal 8 Maret hingga 15 Maret 2016 serentak diseluruh Indonesia dengan sasaran anak usia 0 sampai 59 bulan, “ jelasnya.

“Kegiatan PIN Polio ini bertujuan untuk memperkuat imunisasi rutin dan menutup kesenjangan imunitas akibat masih adanya daerah-daerah kantong dengan cakupan imunisasi rutin yang rendah. Oleh karena itu, saya ingin tegaskan Pencanangan PIN Polio ini harus dapat menjangkau minimal 95 persen cakupan dari sasaran. Terutama balita yang belum pernah atau belum lengkap mendapat imunisasi Polio rutin. Kemudian dalam upaya Dunia Bebas Polio tahun 2020, hal yang juga sangat penting untuk kita laksanakan adalah selalu mempertahankan cakupan imunisasi dengan target cakupan imunisasi polio di atas 90 persen, “tegasnya.

“Melalui PIN Polio dan cakupan imunisasi polio rutin yang tinggi dan merata tahun 2016 ini, maka negara kita Indonesia dalam mewujudkan Dunia Bebas Polio tahun 2020. Dengan demikian kita benar-benar dapat mewu8judkan generasi muda bangsa Indonesia yang sehat, bebas dari cacat tubuh akibat polio, berkualitas, produktif dan berdaya saing,”harapnya.

Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M. Si, menegaskan betapa pentingnya keberhasilan PIN Polio bagi kesehatan anak-anak generasi penerus bangsa, untuk itu diminta agar semua pihak dapat melakukan upaya memberikan dukungan bagi kesuksesan pekan Imunisasi Nasional Polio 2016.

“Untuk mengurangi resiko penularan virus Polio yang datang dari negara lain, semua anak balita di Kabupaten Jayapura dapat dibawah ke Pos PIN terdekat untuk memperoleh tetesan vaksin Polio agar kita dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas, bebas dari cacat tubuh karena penyakit Polio, “ jelasnya.

“Ucapan terima kasih dan juga mengapresiasi pada seluruh jajaran kesehatan, khususnya para kader kesehatan yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelaksanaan PIN Polio 2016 di Kabupaten Jayapura dalam upaya mempertahankan status eradikasi Polio, khususnya di Kabupaten Jayapura. Imunisasi Polio tetes yang dilakukan merupakan upaya pemerintah menuju Indonesia bebas Polio,”pungkasnya.

[envira-gallery id="3485"]

Tinggalkan Balasan