Kutai Kartanegara, jayapurakab.co.id – Marta Ohee, Pengrajin dari Kabupaten Jayapura, Papua memamerkan beragam kerajinan khas Papua,di Expo KTNA Nasional, di Halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara 20/9.
Sebagai Pengrajin dirinya membawa kerajinan yang telah dibuatnya dari Sentani, seperti noken (tas tradisional) berbagai ukuran dan bahan, mahkota bulu kasuari, hingga berbagai aksesoris seperti gelang dan kalung.
Yang istimewa, noken dari karung goni dimodifikasi dengan motif Batik Sentani yang unik.
“Kami menampilkan beragam produk, mulai dari cincin serat pohon dengan harga Rp5.000 hingga noken besar seharga Rp1 juta. Pengunjung sangat antusias karena barangnya unik dan harganya terjangkau,” ujar Mama Marta, sapaan akrabnya, dalam keterangannya saat diwawancarai tim Diskominfo Kabupaten Jayapura, 20/9 di Stand Pameran.
Kekhasan Batik Sentani yang berbeda dari batik Papua pada umumnya menjadi pemikat tersendiri. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kutai Timur, Roma Malau, yang turut membeli produk tersebut.
“Batik Papua sudah banyak yang jual, tetapi Batik Sentani belum banyak, sehingga pilihan saya jatuh pada Batik Sentani,” ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi dan masukan berharga. “Papua masih terkenal dengan alamnya yang terjaga. Dengan pewarna alami, warna batik pasti lebih bagus dan lingkungan tetap terjaga,” ungkap Roma Malau.
Selain kerajinan, stand yang ramai dikunjungi ini juga menampilkan koleksi istimewa seperti alat makan tradisional, kampak batu, dan batu emas kawin. Melalui pameran ini, Mama Marta berharap dapat terus mempromosikan kekayaan budaya Sentani.
“Saya membawa produk yang lebih modern tetapi tetap menggunakan bahan baku asli Papua,” tambahnya.
Dengan keragaman produk dan antusiasme pengunjung, kehadiran Stand Kabupaten Jayapura telah berkontribusi dalam menyemarakkan Pra Penas Rembug dan Expo KTNA 2025 serta memperkuat promosi budaya Papua di Kancah Nasional.
Penulis : Imel
Editor : Rita
Admin : Rilva