[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”12357″ img_size=”600″ title=”Kepala BPKAD Kabupaten Jayapura, Subhan, S.E., M.M”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, JPR – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jayapura tahun 2019 akan fokus untuk mengarahkan kebijakan keuangannya kepada iven pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua Tahun 2020 nanti.
Demikian disampaikan Kepala BPKAD Kabupaten Jayapura, Subhan, S.E., M.M., ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/1)
“Fokus pertama kita di tahun 2019 ini pada PON 2020, ya inilah arah kebijakan keuangan kita. Kedua adalah pariwisata, karena orang yang datang disini bukan saja datang untuk bertanding. Tapi, kan nanti terkait dengan menikmati kuliner atau pariwisata yang ada di daerah ini,” katanya.
“Artinya, mungkin para atlit usai melakukan pertandingan mau mencoba menikmati potensi wisata seperti ke Depapre, masa dia cuma datang bertanding lalu pulang itu menandakan kesannya tidak ada untuk daerah ini,” ucapnya.
“Ya, mungkin dia (atlit) mau ke Depapre. Masa datang bertanding saja, langsung pulang. Itu kan kesannya tidak ada, terutama mau mencoba apa sih makanan ciri khasnya disini,” cetusnya.
Karena itu, lanjut Subhan, maka pihaknya akan tingkatkan kuliner ciri khas Papua, khususnya Kabupaten Jayapura. Kalau perlu cinderamata atau kerajinan tangan khas ini ditingkatkan, agar mereka usai mengikuti pertandingan bisa disuguhkan ciri khas kuliner atau kerajinan tangan di daerah ini.
“Karena itu merupakan tujuan dari pak Bupati. Makanya dana-dana di 2019 ini, kita fokuskan terlebih dahulu disitu. Seperti pelepasan tadi (kemarin) beliau singgung yaitu, tentang pembebasan lahan untuk Bandara Sentani. Supaya ada penghijauan atau terlihat ada taman disitu biar bisa merubah wajah Kota Sentani,” ujarnya.
Menurut Subhan, penataan untuk dua jalur trotoar ini guna membuat nyaman dan tidak memberikan kesemrawutan atau kemacetan kendaraan. Itu memang harus fokus juga kepada dana.
“Dana juga disini difokuskan ke dua hal ini terlebih dahulu di 2019. Makanya OPD-OPD kita ada pemangkasan-pemangkasan untuk itu yang tidak urgen, kecuali yang urgen itu memang tidak boleh dipangkas. Seperti perjalanan dinas yang tidak urgen atau tidak penting dan juga pelaksanaan bimtek-bimtek itu dikurangi. Kalau pembangunan-pembangunan sekolah dan perekrutan guru demi kepentingan publik itu semua tetap jalan,” tuturnya.
“Jadi, fokus kita di 2019 ini adalah PON dan pariwisata yang didalamnya ada kuliner maupun kerajinan tangan dalam hal ini cinderamata. Serta enam pilot project distrik yang dijadikan sebagai pusat data, pusat informasi, pusat pelatihan dan pusat pemberdayaan,” tukasnya. (YFT)[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]