Alberth Yoku Minta Penyelenggara dan Pengawas Pemilu Utamakan Kejujuran dan Keadilan

Agama Berita Daerah Politik

Ketua FKUB Kabupaten Jayapura yang juga Anggota Badan Pengarah Papua, Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Korwil Papua, Pdt. Alberth Yoku

SENTANI, jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar sosialisasi FKUB untuk menjaga stabilitas dan silaturahmi antar umat beragama menuju Pilkada Damai 2024 di Sentani, Kamis, 03/10/2024.

Sosialisasi ini dihadiri Ketua FKUB Kabupaten Jayapura Pdt. Alberth Yoku, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jayapura Steven A. Wonmaly, unsur Forkopimda dan para tokoh agama itu berlangsung selama sehari.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, Pdt. Alberth Yoku menekankan pentingnya penyelenggara maupun pengawas pemilihan umum (Pemilu) dalam hal ini KPU dan Bawaslu berlaku jujur dan adil dalam proses kontestasi politik sebagai prioritas utama dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, kata Pdt. Alberth Yoku di Sentani, Kamis, 03/10/2024.

“Semua pihak harus tahu, Pilkada adalah perhelatan yang seharusnya disikapi dengan bijaksana. Kontestasi politik ini bukan sekadar perlombaan biasa, tetapi harus mencerminkan sikap moral yang baik. Kami berharap masyarakat dapat memilih kandidat yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mendukung kerukunan dan kejujuran,” ujarnya.

Tak hanya itu, Alberth juga menekankan bahwa FKUB berkomitmen untuk tetap netral dalam masa kampanye Pilkada. FKUB akan tetap netral dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum.

“Sebagai Ketua FKUB kabupaten Jayapura dan juga sebagai Anggota Badan Pengarah Papua, Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), saya meminta kepada pihak-pihak penyelenggara pemilu (KPU) dan pengawas pemilu (Bawaslu). Kemudian, diawasi oleh Polda atau Kodam (TNI/Polri) agar seluruhnya menjaga kejujuran dan keadilan di dalam proses Pilkada,” harap Pdt. Alberth Yoku.

Penyelenggara maupun pengawas pemilu tidak boleh berpihak. Kepada tokoh-tokoh agama harus tahu di situ Iblis bisa menawarkan banyak hal yang merusak tatanan peraturan penyelenggaraan Pemilu atau Pilkada yang harusnya berlaku secara jujur, adil dan benar.

Hal yang harus kita pahami bahwa tanpa proses Pilkada yang jujur dan adil, maka situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif akan menjadi sia-sia. Begitu juga sebaliknya, tanpa situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif, maka pembangunan akan sia-sia.

“Kami berharap setiap pasangan calon menyertakan kerukunan sebagai salah satu visi utama dalam program kerjanya. Untuk itu, saya juga mengimbau secara khusus kepada rakyat dan umat beragama serta tokoh-tokoh agama atau majelis agama di Kabupaten Jayapura agar mendoakan pelaksanaan Pilkada yang akan datang berlangsung rukun dan berjalan dengan adil dan jujur,” tandasnya.

Lalu mengajak, seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok-kelompok agama, untuk aktif berpartisipasi dalam Pilkada 2024.

“Harus kita pastikan semua elemen masyarakat yang utama menjadi teladan, ikut serta dalam proses pesta demokrasi ini. Partisipasi aktif sangat penting agar pemilihan dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” terangnya.

Kita berharap kegiatan Pilkada di Provinsi Papua maupun di Kabupaten Jayapura itu dapat berlangsung dalam spirit iman atau relegius spirit. Karena di bilik atau kotak suara itulah kita tau banyak kecurangan terjadi dan kecurangan inilah yang menyebabkan orang yang sudah memberi suaranya dengan tulus itu berkonflik di lapangan.

“Money politics atau politik uang maupun semabako-sembako yang diberikan segala macam orang yang menjadi baik hati sekarang ini, ya di terima dengan waspadalah. Ini saja imbauan saya dan kita di Kabupaten Jayapura sudah komitmen sejak 2016 dengan adanya zona integritas kerukunan umat beragama,” tutupnya.

Admin/Editor: Rilva

Penulis: Imel

Tinggalkan Balasan