[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15472″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Lokasi wisata di Kabupaten Jayapura sejak merebaknya virus Covid-19, ditutup dari aktifitas pengunjung.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, penanganan dampak Covid-19 masih terus dilakukan, tetapi masyarakat juga perlu mengantisipasi ketika masa penanganan Covid-19 berakhir.
“Semua orang pasti keluar rumah dan akan mencari tempat wisata,” ujar Bupati Awoitauw di Kampung Wanya Distrik Depapre, Sabtu (9/5).
Dikatakan, dari Alokasi Dana Kampung (ADK) 100 juta yang diterima oleh masing-masing Kepala Kampung, dapat juga dimanfaatkan untuk kepentingan parawisata di Kampung.
“Daerah pesisir pantai seperti teluk tanah merah dan sekitarnya pasti menjadi incaran masyarakat setelah Covid nanti,” katanya.
Memang, kata Bupati, kita belum tahu pasti kapan Covid-19 ini akan berakhir, upaya dan usaha kerja keras kita selama ini akan menjadi tolak ukur keberhasilan yang diharapkan. Oleh sebab itu, himbauan dan aturan yang ditetapkan ini harus diikuti dengan baik.
“Kelompok pemuda di kampung-kampung harus mengembangkan kreatifitasnya untuk mendukung dunia pariwisata, tidak hanya kumpul-kumpul tanpa ada hasil yang jelas,” ungkanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Joko Sunaryo mengatakan, selama wabah Covid-19 merebak di Kabupaten Jayapura, semua tempat-tempat wisata ditutup.
“Untuk pengembangan setelah Covid-19 ini, tentunya ada banyak pekerjaan besar yang harus dikerjakan, mengembalikan tempat-tempat atau destinasi wisata seperti semula, mengingat event besar seperti PON XX yang tertunda tahun ini akan dilaksanakan pada tahun depan,” pungkasnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]