Bupati MA Canangkan Kampung Sebagai Sumber Ketahanan Pangan

Berita Daerah Kesehatan Ketahanan Pangan Layanan Perkebunan Pertanian

Bupati Mathius Awoitauw didampingi Ketua tim penggerak PKK Ny Magdalena Awoitauw saat memanen ubi di Kampung Sekori, Distrik Kemtuk, Rabu (6/5).

[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15458″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura saat ini sudah memulai menggalakan program ketahanan pangan dengan memanfaatkan pangan  lokal dimulai dari semua kampung di wilayah Kabupaten Jayapura. Program ini merupakan upaya Pemerintah Daerah menyiapkan semua kampung potensial menuju Kampung sebagai lumbung pangan lokal.

“Kekuatan ketahanan pangan kita ada di Kampung. Kita akan beritahukan kepada dunia bahwa meskipun ada wabah penyakit, dan semua orang lain takut dengan melihat kondisi ekonomi ke depan, pasar tutup toko tutup. Tetapi kampung tidak tutup,” kata Bupati Jayapura Mathius Awoitauw saat panen perdana Syafu atau Gembili di Kampung Sekori Distrik Kemtuk, Rabu (6/5).

Dalam kesempatan itu Bupati Mathius mengapresiasi Kebesaran Tuhan yang telah memberikan Papua tanah yang subur dan indah. Untuk itu masyarakat kampung diajak untuk kembali ke kampung dan berkebun dan tidak perlu bepergian keluar dari kampung.

Masyarakat petani diminta untuk berkebun dan menanam kembali makanan-makanan lokal khas Papua seperti syafu atau gembili dan jenis umbi-umbian lainnya.

“Kita mau beritahu bahwa kekuatan ekonomi, kekuatan ketahanan pangan itu ada di Kampung,” katanya.

Oleh karena itu dia berharap agar masyarakat tetap berpikir positif dan tidak melihat wabah Covid-19 ini sebagai suatu hal yang buruk dan menjadi akhir dari segalahnya. Masyarakat diminta untuk tetap optimis dan melihat persoalan ini sebagai suatu rencana Tuhan.

“Penyakit ini, Tuhan mengajak kita untuk tetap tinggal di rumah dan tinggal di kampung. Itu berarti kita harus berbuat sesuatu untuk menjawab persoalan ini. Mari kita kembali ke kampung, kembali menata keluarga, kembali ke kebun,” ujarnya lagi.

Bertepatan dengan acara panen Perdana, Syafu atau Gembili itu, Pemda Jayapura telah menyatakan gerakan kembali ke dusun atau kembali ke kebun. Berkebun merupakan jati diri dan kembali ke keaslian masyarakat Papua dengan kekuatan yang ada di kampung.

“Jadi umbi-umbian ditanam kembali, sagu kita tanam lagi, Pinang kita tanam lagi,” katanya.

Upaya-upaya yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura itu selain untuk ketahanan pangan tentunya juga mampu memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat mulai dari tingkat kampung. Warga diharapkan tidak lagi bergantung terhadap pangan-pangan dari luar tetapi harus kembali ke kampung dengan memanfaatkan pangan lokal yang sudah menjadi ciri khas dan budaya masyarakat adat Papua.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan