[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14168″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]
SENTANI, jpr – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy saat mengunjungi Kabupaten Jayapura tepatnya di SD kemiri dan SD Lanud Silas papare Senin, (23/9).
Bupati Matius kepada wartawan mengatakan sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang telah memperhatikan secara khusus Kabupaten Jayapura pasca terjadinya bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura pada Maret lalu.
“Apalagi ada beberapa sekolah yang terkena dampak dan saat ini sudah diperhatikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentu kita sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas perhatian pemerintah pusat kepada lembaga pendidikan yang terkena dampak,” ucap bupati Mathius sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhajir Effendi mengatakan dia dan rombongan rencana mengunjungi Wamena Senin (23/9) hari ini, dalam rangka melihat secara langsung aktifitas siswa-siswi yang hingga kini sedang berada di posko pengungsian akibat gangguan keamanan yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.
“Rencana akan memberikan bantuan juga kesana,” ungkapnya.
Lanjut dia, ada beberapa agenda yang sebenarnya menjadi tujuan saat berkunjung ke Papua yakni meresmikan sekretariat tim percepatan pembangunan pendidikan untuk Papua dan Papua Barat. Termasuk berkordinasi dan memberikan pengarahan bagaimana tim tersebut ke depan bekerja. Karena tim yang dibentuk itu sifatnya kofidensial etok. “Jadi harus cepat dan punya target yang jelas, untuk mempercepat agar ketinggalan pendidikan di Papua dan Papua Barat segera terkejar,” bebernya.
Pihaknya juga memastikan aktivitas pendidikan belajar mengajar di posko pengungsian di Wamena berjalan lancar. Namun apabila masih ada kendala atau kekurangan-kekurangan di lapangan Kemendikbud akan melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan persoalan itu.
“Kalau masih ada kekurangan-kekurangan saya akan jadikan itu sebagai dasar untuk membuat kebijakan-kebijakan di tingkat pusat,” pungkasnya.
Dia menyebut kunjungan itu juga dalam rangka untuk memastikan jalanya pembangunan beberapa lembaga pendidikan di Papua yang didanai langsung dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Seperti SD Kemiri dan SD di Lanud.
Dia mengatakan percepatan pembangunan pendidikan di Papua kini menjadi perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pihaknya akan menempatkan salah satu SDM Eselon 1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan di Papua.
“Kita harga juga masalah kearifan lokal sebagai muatan dasar pendidikan karakter. Bukan berarti anak-anak Papua berbeda dengan anak-anak Indonesia yang lain,” tutupnya.
Lanjut dia, ada beberapa agenda yang sebenarnya menjadi tujuan saat berkunjung ke Papua yakni meresmikan sekretariat tim percepatan pembangunan pendidikan untuk Papua dan Papua Barat. Termasuk berkordinasi dan memberikan pengarahan bagaimana tim tersebut ke depan bekerja. Karena tim yang dibentuk itu sifatnya kofidensial etok. “Jadi harus cepat dan punya target yang jelas, untuk mempercepat agar ketinggalan pendidikan di Papua dan Papua Barat segera terkejar,” bebernya.
Pihaknya juga memastikan aktivitas pendidikan belajar mengajar di posko pengungsian di Wamena berjalan lancar. Namun apabila masih ada kendala atau kekurangan-kekurangan di lapangan Kemendikbud akan melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan persoalan itu.
“Kalau masih ada kekurangan-kekurangan saya akan jadikan itu sebagai dasar untuk membuat kebijakan-kebijakan di tingkat pusat,” pungkasnya.
Dia menyebut kunjungan itu juga dalam rangka untuk memastikan jalanya pembangunan beberapa lembaga pendidikan di Papua yang didanai langsung dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Seperti SD Kemiri dan SD di Lanud.
Dia mengatakan percepatan pembangunan pendidikan di Papua kini menjadi perhatian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pihaknya akan menempatkan salah satu SDM Eselon 1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pendidikan di Papua.
“Kita harga juga masalah kearifan lokal sebagai muatan dasar pendidikan karakter. Bukan berarti anak-anak Papua berbeda dengan anak-anak Indonesia yang lain,” tutupnya.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1580350813735-d336faf9-6ab4-9″ include=”14169,14170″][/vc_column][/vc_row]