Capaian PAD Rendah, OPD Harus Komitmen dan Punya Strategi

Berita Daerah Keuangan

[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14093″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

SENTANI, jpr – Hingga memasuki triwulan ke III tahun ini, presentase realisasi dari penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) 2019 ini baru mencapai 49, 23 persen. Capaian ini tergolong masih rendah, sebab normalnya memasuki triwulan III ini realisasi  capaian  PAD seharusnya sudah masuk 60 persen.
Sekretaris daerah Kabupaten Jayapura dalam sambutannya dengan tegas meminta kepada semua OPD penyumbang PAD agar harus bekerja keras disisa waktu empat bulan kedepan.
“Setiap OPD harus komitmen dengan target-target yang sudah direncanakan sebelumnya. Harus punya strategi bagaimana mengejar target disisa waktu yang ada,” ungkap Sekda Hanna Hikoyabi disela rapat pra evaluasi pendapat daerah di Kantor Bupati Jayapura, Rabu (11/9).
Selanjutnya Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jayapura, Teofilus Tegai mengatakan, ada beberapa OPD yang sudah mencapai targetnya. Kata dia, untuk target APBD perubahan 2019 khususnya PAD,  Rp115 miliar menjadi Rp135 miliar. “Yang dibahas hari ini sudah mengacu kepada target perubahan. Meskipun  APBD Perubahan belum dievaluasi di Provinsi tapi rapat pra evaluasi hari ini kami sudah diangka perubahan,”jelasnya.
Dia menambahkan, dengan melihat presentase penerimaan PAD 2019 saat ini, berarti masih ada kekurangan 7,7 persen untuk bisa dapat 60 persen.  Meski begitu, Bappenda tetap optimis, target dari setiap OPD akan bisa dicapai tahun ini. Satu hal yang menguatkan pihaknya bahwa, rencana target dari setiap OPD itu merupakan komitmen bersama. “Kami dari Bappenda sudah sampaikkan bahwa ini angka bukan dikasih dari Bappenda, tapi ini diberikan oleh setiap OPD dan komitmennya ada,” tegasnya.
Sehingga dengan adanya rapat pra evalusi ini bertujuan agar bagaimana dimasa waktu tersisa empat bulan kedepan, setiap OPD harus mempunyai strategi untuk pencapaian target yang sudah direncanakan sebelumnya. Harus ada komitmen dan tanggung jawab dari masing-masing OPD.
“Kalau seandainya tidak bisa tercapai berarti kita tidak bisa membelanjakan, untuk penyerapan kita baru diangka 40 persen. Seandainya penyerapan belanja diangka 70 persen, pasti uang di kas kosong,” imbuhnya.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan