Sentani, Jpr- Acara puncak sekaligus penutupan Festival Lembah Grime dan HUT Kebangkitan Masyarakat Adat III di Lapangan Mandala Genyem Kota, Distrik Nimboran ditutup oleh Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, pada hari senin tanggal 24 oktober kemarin.
Wakil Gubernur Klemen Tinal, mengharapkan kegiatan yang dicetuskan oleh bupati Kabupaten Jayapura dapat pula diikuti oleh daerah lainnya di Provinsi Papua guna mengangkat potensi masyarakat adat.
“Kegiatan ini akan membuat pemberdayaan di kampung akan lebih bagus. Maka kegiatan ini jangan dilihat dari aspek yang salah melainkan kegiatan ini akan memberikan penguatan ke kampung dari nilai normatif yang telah diatur dalam UU,” katanya.
“Setiap kampung di Papua sudah ada nilai dan kepemimpinan adat yang mengatur. Ketika masyarakat adat diberikan pengakuan maka adat akan bersinergi dengan pemerintah,” lanjutnya.
“Nilai kesejahteraan, sosial dan kemasyarakatan di kampung itu memiliki identitas akan jelas dalam setiap pembangunan di daerah. Dengan begitu aparat kampung yang ASN akan fokus mengurus data basenya dengan jumlah orang Papua yang tak terlalu banyak,” jelasnya.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE.M.Si mengatakan, ini adalah sejarah baru bagi masyarakat Jayapura dan Mamta sejarah besar telah diukir. Pemerintah bersama-sama dengan DPRD Kabupaten Jayapura akan menyerahkan secara resmi Perda Tentang Kampung Adat di Kabupaten Jayapura.
“Masyarakat adat menandatangani kerjasama dengan beberapa investor termasuk beberapa usaha,” tutupnya.