[vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Tahun 2023 Distrik Unurum Guay menerima Dana Otonomi Khusus (OTSUS) sebesar Rp 1.200.000.000,- (Satu Miliar Dua Ratus Juta Rupiah), itu dibagi menjadi 2 kegiatan yaitu spesifik Grand / kegiatan masyarakat sebesar Rp 1.000.000.000,- (Satu Miliar) dan Block Grand sebesar Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah). Pengelolaan dana otsus ini diperuntukkan untuk 6 kampung yaitu Garusa, Beneik, Sawezuma, Santosa, Guriat, dan Nandalse untuk ternak sapi, babi, bumkam, bibit-bibit dan natural/sembako.
Demikian disampaikan Kepala Distrik Unurum Guay, Menase Jek kepada tim KAOS saat ditemui di kantor Distrik Unurum Guay. Ia menjelaskan untuk dana Otsus Spesifik Grand sendiri diperuntukkan untuk kegiatan masyarakat terutama pengadaan bibit-bibit tanaman jangka panjang dan jangka pendek (sayur-sayuran, kacangan), kemudian untuk yang jangka panjangnya sendiri ada durian coklat dan beberapa jenis tanaman lainnya yang nilainya sebesar Rp 360.000.000,- (Tiga Ratus Enam Puluh Juta Rupiah) untuk pengadaan bibit tanaman.
“Selain bibit tanaman ada juga pengadaan bibit sapi sebanyak 12 ekor yang akan diperuntukkan untuk 6 kampung, dan ada bibit babi 10 ekor untuk 6 kampung, dan ada juga bibit ikan yang akan diperuntukkan untuk kampung yang memiliki kolam ikan dan sementara 3 kampung yang memiliki kolam ikan yaitu Kampung Santosa, Kampung Guriat dan Kampung Sawesuma dan 3 kampung lainnya belum memiliki kolam ikan juga akan dibangun. Dengan adanya Dana Otsus ini kami harapkan bisa dikembangkan dengan apa yang masyarakat sudah bangun,” imbuhnya.
Selain dari bibit tanaman, bibit ternak dan bibit ikan kata Menase Jack, Dana Otsus Spesifik Grand juga dialokasikan untuk bantuan natural/sembako yang nantinya akan diberikan kepada 4 Badan Usaha Milik Kampung. Di Distrik Unurum Guay sendiri ada 6 kampung dan baru 4 kampung yang sudah memiliki Bumkam, dan Kadistrik sendiri sudah memerintahkan stafnya untuk mendata kelompok penerima manfaat diantaranya Kampung Sentosa, Kampung Beneik, dan Kampung Nandalse.
“Setelah di data nantinya akan diadakan sosialisasi dan menghadirkan kelompok penerima manfaat, pihak ketiga sebagai penyedia dan dinas/instansi terkait yang berkompeten di bidangnya seperti bagian pertanian nantinya akan menjelaskan atau memberikan ilmunya kepada para petani. Selain dari pertanian akan dihadirkan juga Dinas Perikanan, Perkebunan, dan Peternakan. Dengan harapan ketika dana Otsus disalurkan kelompok penerima manfaat ini sudah dibekali dengan pengetahuan melalui edukasi dan sosialisasi yang sudah diberikan agar tidak sia-sia dan berguna untuk ke depannya,” ujarnya.
Kadistrik juga mendorong terbentuknya Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam) di tiap kampung sebagai pilar atau sebagai pasarnya masyarakat agar dia menguasai pergerakan yang ada di kampung tersebut. Dan untuk tahun ini ketika ada bantuan natural/sembako untuk mereka mulai usaha perkiosan, contoh di Kampung Sawesuma sudah ada kios Bumkam agar masyarakat bisa jual beli di kios tersebut dan harapan kampung yang lain nanti akan mengikuti.
“Ketika nanti ada petani yang sudah panen mereka bisa jual ke Bumkam dan Bumkam nantinya akan jualkan ke pasar,” pungkasnya.
Untuk Operasional Block Grand hingga awal bulan Oktober ini menurutnya baru Rp 100.000.000,- atau sdh 50 % dan untuk Spesifik Grant (kegiatan masyarakat) baru 30 % dan untuk pengerjaan di lapangan lahan sudah disiapkan menggunakan dana kampung sedangkan bibitnya nanti menggunakan dana Otsus.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_gallery type=”flexslider_slide” interval=”3″ images=”23628,23629,23630,23631,23632,23633,23634,23635,23636,23637″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row]