Datangi Masyarakat Adat Demoutru, PT. Telkom Akses Papua Lakukan Dengar Pendapat

Berita Daerah infrastruktur Teknologi

[vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Dalam rangka penyelesaian persoalan pemalangan pada rute penarikan kabel fiber Telkom yang melewati Kampung Itjim Distrik Nimboran, PT. Telkom Akses Indonesia bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayapura menggelar tatap muka bersama Masyarakat Adat (MA) Demoutru yang dilaksanakan bertempat di Aula Kantor Distrik Nimboran, Selasa (07/03/2023).

PT. Telkom Akses Indonesia Regional Papua Toam Dorus Rumsowek dan Obaja Dwa dari Telkom Legal didampingi Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, ST dan Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Much Nur Awaludin, ST, Kepala Seksi (Kasie) Pengembangan Infrastruktur Tekno dan Integrasi dan Sistem Informasi Aminadap Reniban, ST serta staf TIK dan Staf IKP, dan juga turut hadir kepala Distrik Nimboran Frans Paul Ohee, S.STP, Ketua DAS Demoutru, Danramil Nimboran guna mencari solusi terkait dengan pemalangan rute pemasangan tiang Telkom yang dihentikan untuk sementara waktu.

Dalam pemerataan pembangunan baik di dunia pemerintahan dan juga sektor pendidikan bahwasanya layanan telekomunikasi sangat dibutuhan untuk saat ini, ungkap Paul dalam sambutan pada kegiatan tatap muka bersama Masyarakat Adat Demoutru.

“Dari sisi pemerintah saya mau sampaikan begini, hal-hal seperti ini harus dikerjakan dengan hati,” ucap Paul.

Paul mengungkapkan bahwa proses pengerjaan jaringan telekomunikasi yang ada saat ini harus membutuhkan proses dan waktu yang sangat panjang untuk bisa sampai kepada tahapan ini.

“Saya hanya mau sampaikan bawa, buka hati lihat situasi perkembangan yang terjadi, ini adalah bagian dari perkembangan yang kita terima saat ini,” ucap Paul.

Sebagai pemilik tanah Adam Tanggrang menjelaskan terkait persoalan yang terjadi.

“Sebenarnya pemalangan tidak ada, tidak ada pemalangan. Saya mengerti saya juga punya anak, Saya mengerti dan saya memahami,” ungkap Bapak Adam.

Dalam penjelasannya Adam menuturkan bahwa “pihak Telkom tidak melakukan koordinasi dengan kami selaku pihak pemilik tanah atas jalur atau rute dalam pengerjaan penarikan kabel fiber yang melintas di wilayah tanah adat.

“Maka dilakukan pemalangan sementara oleh bapak Adam,” tegasnya.

“Pertumbuhan pembangunan harus dilakukan secara pemerataan dan jangan hanya terpusat pada satu titik,” ujar Kadis kominfo.

“Jangan hanya terpusat di wilayah kota Sentani Bagaimana dia bisa menyebar ke wilayah depapre, dia bisa menyebar ke wilayah pembangunan 2 dan 3 di sini,” ungkap Gustaf Kadis Kominfo Kabupaten Jayapura.

Gustaf juga menjelaskan terkait dengan Kabupaten Jayapura yang menjadi salah satu pusat perhatian dunia dari sektor perkembangan telekomunikasi.

“Di Papua ada beberapa titik yang termasuk dalam peta dunia salah satunya di Kabupaten Jayapura, di Distrik Depapre itu ada Terminal EVO di bawah laut,” jelasnya.

Selanjutnya, Gustaf menyampaikan terkait dengan pembangunan Tiang Telkom di wilayah Pembangunan III yang melintas wilayah Distrik Nimblong, Nimboran, dan Distrik Nimbokrang.

“Bayangkan Bapak Ibu yang Depapre saja yang ada terminalnya, dia tidak dapat akses seperti kita saat ini, tidak ada tiang Telkom masuk ke kampung-kampung di wilayah Depapre,” terangnya.

Paul menghimbau kepada masyarakat agar bisa menerima pembangunan telekomunikasi saat ini, yang sudah masuki ke wilayah Pembangunan III.

“Mau tidak mau, Suka tidak suka, ya…tapi ini adalah kenyataan saat ini, jadi saya himbau kepada masyarakat, kepada kita semua untuk bisa membuka diri, dan melihat kesempatan yang baik ini,” pungkasnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”22282″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan