[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14647″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Dinas Kesehatan terus berupaya mengeliminasi angka penderita penyakit malaria di Kabupaten Jayapura. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie, mengatakan penyakit malaria adalah momok yang menakutkan bagi setiap orang yang akan datang ke Papua. Apa lagi, Kabupaten Jayapura adalah salah satu klaster penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional ke-20 tahun 2020 mendatang, yang akan dihadiri puluhan ribu orang.
Karena itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura terus berupaya mengeliminasi dan mencegah penyebaran malaria yang kini tengah dilakukan secara berjangka, yaitu jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
Upaya pencegahan jangka panjang sudah dilakukan sejak dulu, dengan cara mendiagnosa setiap penderita malaria dengan benar melalui pemeriksaan laboratorium kemudian diobati dengan standar Badan Kesehatan Dunia atau Wolrd Health Organization (WHO).
“Obat dan fasilitas pemeriksaan malaria tersedia sampai ke kampung-kampung. Di Puskesmas sudah memakai microskop, sedangkan di kampung kita pakai Rapid Diagsnotic tests (RDTs) untuk memeriksa malaria,” jelas Khairul.
Dengan menggunakan RDTs, maka dinas kesehatan berharap bisa menemukan malaria dengan cepat dan mengobati dengan benar hingga dapat memutus mata rantai malaria guna menekan jumlah penderita. Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura juga membagi kelambu anti malaria secara rutin ke kampung-kampung sebagai upaya mencegah malaria.
“Kita juga membagi kelambu anti malaria ke seluruh masyarakat agar terhindar dari nyamuk malaria. Jadi Kabupaten Jayapura sudah kelambuniasasi massal sejak 2008 sampai sekarang. Kita rutin membagikan kelambu baru,” ujar Khairul.
Selain itu, dalam upaya mengeliminasi malaria ini, Dinas Kesehatan juga melibatkan seluruh masyarakat dalam program Siaga Malaria (Siamal). Siamal adalah program pelatihan yang dilaksanakan di tiap kampung agar masyarakat bisa mendeteksi gejala malaria lebih awal.
Katakan jika ada orang demam, itu kita latih mereka untuk melakukan pemeriksaan malaria dengan sederhana melalui RDTs. Sehingga dengan cepat mendekteksi malaria dan cepat mengobati. Ini upaya kita untuk tidak memberi kesempatan bagi nyamuk memindahkan bibitnya kepada manusia.
Khairul Lie mengatakan upaya eliminasi malaria juga dilakukan melalui penyemprotan insektisida. Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura juga sudah menyediakan alat dan obat untuk masyarakat melakukan penyemprotan di daerah-daerah beresiko.
“Memang kita tidak mungkin menekan malaria sampai habis sama sekali, tetapi paling tidak kita bisa mengeliminasi pada angka tertentu agar tidak mengkhawatiran dan menjadi masalah kesehatan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]