Dinas Koperasi dan UMKM Bantu UMKM Yang Terdampak Covid-19

Berita Daerah Kesehatan Layanan Usaha Kecil Menengah

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura, Parson Horota.

[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”16193″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Ribuan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di Kabupaten Jayapura terkena dampak akibat pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura, Parson Horota mengatakan dampak yang paling terasa dari para pelaku usaha UMKM ini terjadinya kehilangan pasar sejak awal terjadinya pandemi Covid-19 itu.

“Seluruh UMKM kita khususnya yang kecil menengah ini terkena dampak akibat pandemi Covid-19 ini,” ungkap Parson Horota di Sentani, Kamis (6/8).

Sehubungan dengan masalah tersebut, pihaknya sudah melakukan upaya untuk berkoordinasi dengan asosiasi pedagang kaki lima dan terhadap kelompok-kelompok usaha lainnya yang mendapat dampak dari pandemi Covid-19.

“Salah satu yang kami lakukan dengan membuat data dan coba kami lakukan koordinasi baik dengan provinsi maupun ke Kementerian Koperasi dan UMKM,” katanya.

Selanjutnya pihaknya telah mendapat dukungan bantuan dari Kementerian Koperasi dan UMKM kepada pelaku usaha UMKM. Saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data untuk dikirim ke Pihak Provinsi Papua dan akan dilanjutkan ke tingkat Nasional dalam rangka dukungan mendapatkan bantuan kepada UMKM itu. Dia menyebut, jumlah keseluruhan pelaku usaha UMKM Kabupaten Jayapura sebanyak 4580 unit. Dari jumlah tersebut lebih dari 1000-an UMKM yang dikelola langsung oleh Orang Asli Papua.

“Dari 1000 lebih itu, khusus yang lokal-lokal itu yang selama ini kami tangani. Jadi yang produk lokal itu ada yang bawa ke sini dan kami bayar untuk kami tampung dan pasarkan melalui galeri kenambai umbai,” ujarnya.

Selain itu dalam rangka pemberdayaan terhadap usaha milik Orang Asli Papua, khusus di tahun ini bertepatan dengan adanya pandemi Covid-19 ini pihaknya juga memproduksi masker di mana pekerjaannya dilakukan oleh OAP yang punya keterampilan menjahit.

“Jadi kami tidak meninggalkan teman-teman kami OAP, yang punya skill di situ untuk menjahit, kita berikan dukungan,” paparnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan