[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15918″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw mengatakan, akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini, penerimaan PAD dari sektor pajak retribusi kendaraan bermotor dipastikan tidak mencapai target. Hal ini dikarenakan waktu empat bulan selama pandemi Covid-19 ini, tidak lagi memungut pajak retribusi.
“Sehingga hal ini menyebabkan target penerimaan kami berkurang. Dan kami yakin penerimaan hanya bisa mencapai 80 persen saja dari targetnya,” kata Alfons Awoitauw, Jumat (17/7).
Dia menyebut, awalnya pihaknya menargetkan penerimaan pajak retribusi di Pasar Baru Sentani itu mencapai 2 miliar rupiah. Mengenai penerimaan PAD ini pihaknya terus melakukan evaluasi setiap pekan untuk memantau perkembangannya.
“Target PAD kami sudah berusaha sekuat tenaga setiap satu minggu kita evaluasi hasilnya bisa kita mencapai 80-90 persen, target awal 2 M. Dengan kondisi sekarang 4 bulan hilang, kami ada ketinggalan sekitar 800 juta. Tetap kita usahakan,” katanya.
Dia menjelaskan, selama berlakunya pembatasan waktu dan juga operasi APD bagi setiap sopir angkot ini juga berpengaruh pada penerimaan.
“Ini ada pembatasan waktu dan operasi APD, membuat armada tidak mematuh makanya tidak melintas. Tapi ada strategi lain yaitu operasi terpadu dan operasi rutin, salah satu cara menaikan PAD. Dari pengalaman yang sudah ada kita pasti capai, yang penting semua konsisten bekerja,” tambahnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]