SENTANI, jayapurakab.go.id – Distrik Ebungfauw tahun 2024 terima alokasi dana otonomi khusus (Otsus) sebesar 1 Miliar, hal itu disampaikan Kepala Distrik Ebungfauw, Stefen Wally Saat diwawancara di Sentani, 26/07/2024.
Stefen Wally mengatakan Otsus yang diterima dibagi menjadi dua kegiatan besar dan pelatihan bagi Bumdes.
Adapun dua kegiatan seperti, paket pengadaan perikanan dan paket pengadaan bibit tanaman pertanian dan perkebunan serta melakukan perjalanan bagi Bumdes.
Pengadaan bibit tanaman pertanian dan perkebunan diantaranya, menyediakan 500 bibit rambutan Binjai, bibit jagung manis, dan bibit cabai rawit.
Bagi Bumdes selama ini kita lihat baik dalam manajemen kita lakukan pelatihan di luar Papua untuk melakukan studi aplikasi dengan anggaran yang disiapkan sekitar 100 juta.
“Tahap awal, kami masih melakukan pertemuan untuk setiap anggaran yang sudah dibagi tersebut,” ujarnya.
Untuk penerima manfaat kegiatan pertanian dan perkebunan, sudah sesuai prosedur dengan melakukan survei kepada pemilik lahan yang sudah disiapkan oleh masyarakat setempat dengan lahan yang disiapkan tidak bermasalah/sengketa.
“Jadi kita tinggal melakukan pekerjaan kecil saja, seperti pembersihan lahan,” pungkasnya.
Untuk bibit pertanian dan perkebunan 500 bibit rambutan Binjai dibagi kepada 5 kelompok penerima manfaat. Setiap kelompok penerima manfaat menerima 100 bibit rambutan Binjai, sehingga total dari 5 kelompok sebanyak 500 bibit.
Stefen Wally mengungkapkan kehadiran Otsus di Distrik Ebungfauw bukan hanya kita berikan saja kepada masyarakat, tetapi kita sosialisasikan kepada masyarakat, bahwa Otsus ini hadir dengan kegiatan-kegiatan yang kita terima seperti sekarang ini.
“Mengapa memilih menanam rambutan Binjai, sebab dalam waktu 3-5 tahun sudah panen dan hasil dari rambutan Binjai dapat memberi peningkatan ekonomi masyarakat dengan pendapatan yang pasti setiap tahunnya,” jelasnya.
Kita tahu rambutan Binjai memiliki harga yang tinggi dibanding dengan harga rambutan lainnya.
“Pengadaan bibit pertanian dan perkebunan kita melibatkan pihak ketiga langsung melalui LPSE. Bibit rambutan Aceh sendiri kita kirim dari Surabaya, begitu juga dengan bibit jagung manis dan cabai rawit,” ungkapnya.
Untuk bibit pertanian dan perkebunan sudah tersedia tinggal kita tentukan waktu menyerahkan kepada masyarakat sebagai penerima manfaat.
“Dalam waktu dekat akan membagi bibit pertanian dan perkebunan kepada masyarakat sebagai penerima manfaat kepada kelompok tani yang ada di Distrik Ebungfauw,” terangnya.