SENTANI, jayapurakab.go.id – Dicanangkannya program MBG di Kabupaten Jayapura dilakukan di SMP Negeri 1 Sentani.
Program MBG ini langsung dipimpin oleh Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Thevi Zebua, dan juga dihadiri boleh Bupati Jayapura Yunus Wonda, Ketua DPK Kabupaten Jayapura, pihak yayasan dan Kepala Sekolah SMP N 1 Sentani, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Thevi Zebua menjelaskan bahwa ini merupakan kali pertama, program serupa akan dilanjutkan pada tanggak 21 April mendatang.
“Sebanyak 953 paket makan bergizi yang kami salurkan di SMP Negeri 1 Sentani sesuai dengan jumlah siswa dari kelas VII – IX dan program ini disambut baik oleh siswa-siswi SMP N 1 Sentani,” ujarnya.
Terlaksananya program MBG pasti dengan persiapan yang baik dengan menyiapkan tempat, fasilitas, infrastruktur bahkan tenaga untuk pelaksanaan program nasional. Selain itu kita juga harus melihat kearifan lokal yang ada di Papua agar ada dalam menu MBG.
Untuk tenaga SDM yang disiapkan, diambil dari SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia), yang mana para tenaga kerja ini sudah dikumpulkan dan dilatih langsung di Rindam.
“Jadi ada ratusan SPPI yang sudah disiapkan akan tetapi dikolaborasi lagi dengan tenaga-tenaga yang ada di sekolah,” terangnya.
Menurutnya, untuk dapur umum sendiri nantinya ada 15 – 17 dapur, yang mana satu dapur dipekerjakan 45 – 47 orang.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Kasih Iman Samuel Papua, Edison Awoitauw menjelaskan bahwa untuk program MBG yang dilaksanakan setiap porsinya diharga Rp20 ribu. Sedangkan menu makanan sendiri pasti ganti-gantian tidak selalu lauknya itu-itu saja. Setiap hari menyiapkan menu yang berbeda-beda dari senin sampai jumat, di mana setiap harinya kami menyiapkan sebanyak 1325 porsi untuk SMP Negeri 1 Sentani dan TK dengan total anggaran yang disiapkan Rp25 juta.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sentani, Hariyati Sokoy menjelaskan bahwa pihak sekolah sangat menyambut baik terkait kegiatan MBG.
MBG ini memberikan manfaat bagi anak-anak didik kami, terkait uang jajan mereka dapat ditabung, bahkan satu sisi, tidak semua anak didik kami bisa membawa uang jajan.
“Dari data yang ada peserta didik saya soal porsi makan, ada masukan dari siswa-siswi kami agar nasi untuk setiap anak bisa ditambahkan, karena porsi makan anak TK berbeda dengan anak SD begitu juga anak SMP,” jelasnya.
Hariyati Sokoy juga berharap kegiatan MBG ini kalau boleh didrop pada saat jam istirahat agar tidak menggangu aktivitas belajar mengajar.
Untuk diketahui pemberian MBG kali ini yang dilakukan di SMP Negeri 1 Sentani pihaknya bekerja sama dengan Yayasan Kasih Iman Samuel Papua di Kabupaten Jayapura.
Admin/Editor: Rilva
Penulis: Imel