[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14125″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura melalui dinas kesehatan Kabupaten Jayapura terus berupaya untuk segera mencapai target eliminasi malaria di seluruh wilayah Kabupaten Jayapura.
“Kami akan membentuk malaria center di Kabupaten Jayapura,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie kepada wartawan di Hotel Horex Sentani, Selasa (17/9).
Dia mengatakan, tujuan dibentuknya malaria Center ini agar terjadinya koordinasi yang cepat, sinkronisasi yang baik dan komunikasi yang lebih efektif. Sehingga tanggung jawab ini tidak semata-mata dilakukan pemerintah daerah tetapi bagaimana ini dilakukan bersama dengan seluruh pemangku kepentingan dan unsur masyarakat.
“Sat ini status malaria kita 147 per 1000 artinya dari 1000 ada 147 orang yang sakit malaria,” katanya.
Memang diakui, trendnya terus menurun dari tahun ketahun. Namun untuk benar-benar tereliminasi dari malaria ini, capaiannya harus dibawah 1 per 1000 atau setiap seribu orang kurang dari satu orang yang mengalami sakit malaria ini.
“Berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh WHO untuk eliminasi malaria itu hitungannya 1 per mil artinya di antara 1000 orang kurang dari 1 yang sakit malaria,” katanya.
Saat ini, dinas kesehatan sudah melibatkan seluruh lapisan masyarakat untuk dalam rangka upaya mengeliminasi malaria itu. Bahkan dinas tersebut juga sudah melibatkan masyarakat di kampung-kampung yang ada dengan diberikan kewenangan yang lebih.
“Mereka diberi kewenangan untuk memeriksa dan memberi obat,” ujarnya.
“Kita berharap di tahun 2026 target kita bisa mencapai di bawah 1 per 1000. Karena 3 tahun berturut-turut dinilai oleh WHO kemudian diberi penilaian. Jadi bebas itu di 2030,” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Mathius Awoitauw sangat mengapresiasi upaya-upaya yang sudah dilalukan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura itu. Ia berharap, pembentukan malaria center ini akan lebih maksimal dalam meraih target eleminasi malaria tersebut. “Kalau distrik sudah menjadi pusat data dan informasi kita berharap data malaria di setiap kampung itu harus sudah ada. Dan setiap Kampung harus berlomba-lomba untuk menurunkan itu,” tambahnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]