[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”18397″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Jawa Timur gagal melaju ke final cabang olahraga (cabor) futsal Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua.
Mereka harus mengakui keperkasaan tuan rumah Papua di babak semifinal dengan skor 1-5. Jatim masih memiliki kesempatan membawa pulang medali pada laga perebutan posisi ketiga, Minggu (3/10/2021) mendatang.
Pada pertandingan di GOR Futsal SP 2, Kabupaten Mimika, Jumat (1/10/2021) sore, Jatim unggul lebih dulu melalui Andhika Agraprana pada menit ke-9.
Namun, Papua langsung bereaksi dengan menyamakan kedudukan lewat tembakan keras Pieter Marchelino Ireeuw di menit ke-10. Pieter kembali menambah keunggulan Papua.
Ardiansyah Runtuboy yang menjadi tulang punggung permainan Papua menyerang pertahanan Jatim dengan sengit. Hasilnya, Muhammad Najib membuat Jatim tertinggal 3-1. Tak lama kemudian giliran Rivaldo C Rawar menggetarkan gawang Jatim yang dikawal Muhammad Ulul Arham.
Dalam posisi tertinggal, pelatih Jatim Eko Maret Purbo memilih menerapkan power play. Keputusan itu harus dibayar mahal karena Jatim kembali kebobolan lewat Rivaldo.
Skor menjadi 5-1 untuk keunggulan Papua tak mampu dikejar Jatim hingga laga usai. Para pemain Jatim tampak tampil dalam kondisi tertekan. Salah satunya disinyalir dukungan dari para penonton tuan rumah.
Selain itu, hasil laga sebelumnya saat mengalahkan Jawa Barat dengan skor 4-3 mendadak viral. Tak hanya karena aksi antarpemain, tapi keputusan wasit yang disebut ‘berat sebelah’.
Asisten pelatih tim futsal Jatim Agus Himawan menampik jika mental Singgih Romana Jati dkk. terlihat jatuh padahal sempat unggul lebih dulu. Menurutnya, para pemain kehilangan konsentrasi setelah mencetak gol.
Akibatnya, Papua dapat menyamakan kedudukan dengan cepat dan berbalik unggul. Dari sebuah permainan apa yang ditampilkan anak-anak pada babak pertama sudah seperti yang diharapkan.
“Game plan yang kami terapkan dan taktik yang diterapkan sudah sesuai dengan arahan pelatih. Tetapi, setelah gol pertama mungkin (pemain) kehilangan konsentrasi hingga (Papua) menyamakan kedudukan dan mencetak gol kedua di babak pertama,” ujar Agus dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.
“Di babak kedua, kami mulai susun kembali apa yang direncanakan. Tetapi belum berjalan lancar, sampai akhirnya kami putuskan untuk power play. Dan juga belum berhasil,” sambungnya.
Lebih lanjut Agus menyatakan Jatim akan fokus pada laga perebutan medali perunggu. Dia menyebutkan tim pelatih menyempatkan untuk melihat pertandingan semifinal antara Jawa Barat melawan Nusa Tenggara Barat. Pada laga perebut medali perunggu, Jatim akan menghadapi NTB.
“Kami akan mempersiapkan diri. Dan kami juga melihat bagaimana (kekuatan) Jabar dan NTB. Kami akan memantau bagaimana kondisinya. Untuk masalah taktikal akan kami bahas nanti,” jelasnya.
Agus memuji skuad futsal Papua sebagai tim yang luar biasa. Papua menjadi satu-satunya tim yang masuk ke semifinal tanpa kekalahan sekalipun.
Mereka diperkuat pemain bintangnya Ardiansyah Runtuboy. Belum lagi dukungan dari pendukungnya sendiri menjadi pelecut meraih medali emas di cabor ini. Ini
“Kami tidak bisa berkata-kata. Sebenarnya kalau mau jujur, (kekuatan) tim Papua sebetulnya sudah kami baca dan siapkan antisipasi. Mulai dari cara bermain dan taktikalnya berjalan. Apalagi atmosfer suporter di tribun GOR Futsal sangat luar biasa,” tegasnya.
Sementara itu, Singgih menyatakan akan berupaya hingga akhir demi merebut medali perunggu. Menurutnya, posisi ketiga menjadi tujuan utama tim futsal Jatim setelah gagal memenuhi target membawa pulang medali emas.
“Masih ada waktu persiapan dua hari untuk berbenah. Kami akan berjuang demi mengambil medali perunggu,” tekadnya. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-pno/toeb)
Sumber: infopublik.id
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]