[vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Tanggal 24 Oktober merupakan hari Kebangkitan Masyarakat Adat (KMA) ke 9 Kabupaten Jayapura. Di mana akan dirayakan bersamaan dengan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke enam.
Dalam sambutan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si mengatakan, kita bangkit untuk tidak lagi mengandalkan kuasa-kuasa kegelapan, Tuhan pasti akan menolong kita. Jadi para Ondo atau Kepala Suku yang masih lihat ke belakang itu namanya belum bangkit. Kita semua harus punya sikap tekat untuk bangkit menjadikan daerah kita ini dihargai dan menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan. Kita tidak hanya membangun masyarakat di Kabupaten Jayapura di Wilayah Tabi tapi juga Papua.
“Penyerahan hutan Adat yang sudah ditetapkan serta penyerahan petakan wilayah Adat yang sudah kita kerjakan bersama dengan Team Gugus Tugas Masyarakat Adat di Kabupaten Jayapura dan ini adalah pekerjaan besar yang kita kerjakan itu adalah perintah dari Undang-Undang Otonomi Khusus dan hanya dari Kabupaten Jayapura yang sudah bekerja keras untuk menghasilkan hal ini dan akan menjadi contoh bagi Papua dan Papua Barat,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini juga Bupati Jayapura menyerahkan seragam batik kepada paraOndo dan Istri serta Kepala-Kepala suku di semua kampung yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Dengan Kebangkitan Adat ini kita harus percaya bahwa Tuhan sedang bekerja di tengah-tengah kita karena ini karya besar untuk kemuliaan nama Tuhan,” ujar Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si.
Untuk diketahui nanti pada pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke – VI dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan sekaligus juga akan menyerahkan kodefikasi 14 kampung adat kepada Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, S.E., M.Si.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_gallery interval=”3″ images=”21280,21279″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row]