[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14326″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Kabupaten Jayapura masih mengalami kekurangan guru di sekolah dasar. Penambahan tenaga guru selama ini belum sebanding dengan peningkatan jumlah siswa setiap tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayapura mendata jumlah guru di sekolah dasar negeri maupun swasta di Jayapura. Jumlah guru yang terdata sebanyak 831 orang pada tahun lalu. Jumlah tersebut sudah meningkat sebanyak 106 daripada empat tahun sebelumnya, yang hanya 725 orang.
Namun, pada periode yang sama, jumlah siswa sekolah dasar juga melonjak, yakni dari 19.243 menjadi 19.418 orang, atau bertambah sebanyak 175 orang. Penambahan juga terjadi pada ruangan belajar atau kelas, yakni sebanyak 35 lokal, dari 817 menjadi 852 lokal.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengatakan, selama tiga tahun terakhir ini pemerintah Kabupaten Jayapura terus berupaya merekrut tanaga guru kontrak yang disebarkan pada daerah-daearah terpencil.
Menurutnya, penerimaan CPNS dalam Dua Tahun ini juga memprioritaskan tenaga guru dan kesehatan. Tentunya akan menurutupi kekurangan yang dihadapi saat ini, jika masih kekurangan lagi akan di kotrak kembali, hal ini juga dilihat dari ketersediaan anggaran kita.
“Pada 2015 tahun pertama kita merekrut 300 tenaga kontrak, berikutnya 200 tenaga guru kontrak, dan 2018 lalu 150 tenaga kontrak. Dengan durasi kerja selama setahun, kalau kinerja baik dilanjutkan kontrak mereka,” jelas Bupati Awoitauw.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted Mokay mengatakan pihaknya akan serius melihat persoalan kekurangan tenaga guru di daerah ini, secara kusus pada Sekolah Dasar yang berada pada pinggiran Kota.
“Tahun ini sudah ada perekrutan calan pegawai negeri yang fokus pada tenaga guru dan kesehatan, dan akan dilaksanakan lagi dalam waktu dekat dengan fokus yang sama. Sementara jumlah kebutuhan akan dilihat dari formasi yang diterima,” pungkasnya.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]