[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”17048″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Kabupaten Jayapura, salah satu kabupaten di Provinsi Papua, akan memiliki Fasilitas Kesehatan (Faskes) dan Perawatan Lansia yang berbasis wisata ekologi.
Faskes tersebut merupakan hasil kerja sama Badan Ketahanan Nasional Internasional Republik Indonesia (BKNI-RI) dengan Pemerintah Kabupaten Jayapura. Kerja sama ini telah dilakukan dengan cara peletakan batu pertama pembangunan faskes secara langsung oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Dr. Timothius J. Demetouw, SE, M.Si, disaksikan Presidium BKNI-RI RM Tri Harsono.
Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura, Drm Timothius J. Demetouw, SE, M.Si, menyatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Jayapura memberikan apresiasi kepada Badan Ketahanan Nasional Internasional Republik Indonesia yang berinisiatif untuk memilih Papua, secara khusus Kabupaten Jayapura sebagai tempat untuk membangun fasilitas kesehatan dan perawatan lanjut usia berbasis wisata ekologi.
“Memang selama ini perhatian terhadap lansia itu sangat kurang. Harapan kami, dengan kehadiran fasilitas kesehatan ini dapat memberikan perhatian khusus kepada lansia,” kata Timothius Demetouw disela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan faskes tersebut, Kamis (25/3/2021)
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, Pdt. Alberth Yoku menjelaskan, pembangunan fasilitas kesehatan khusus lansia ini dibangun dan dirancang khusus oleh pihak terkait dari pusat. Untuk Kabupaten Jayapura setidaknya akan ada tiga fasilitas kesehatan yang sama yang akan dibangun melalui Badan Ketahanan Nasional Internasional Republik Indonesia.
Di mana, tiga fasilitas kesehatan itu dibangun di daerah Sentani Barat, kemudian di daerah Alang-alang Panjang tepatnya di Kampung Mamei Distrik Kemtuk dan ketiga di Distrik Airu.
“Pembangunan fasilitas kesehatan ini akan berbeda dari fasilitas kesehatan lainnya, karena ini juga dibangun berhubungan dengan wisata ekologi,” katanya.
Dirinya menyebut adapun fasilitas unggulan untuk mendukung pengembangan fasilitas kesehatan berbasis wisata ekologi itu antara lain, sarana olahraga, sarana pertanian, termasuk ada taman-tamannya. Bahkan, sehubungan dengan kehadiran fasilitas kesehatan tersebut pihaknya sudah memperoleh adanya perencanaan untuk pembangunan 300 unit rumah di wilayah tersebut, yang mana tempat itu akan digunakan sebagai hunian bagi para lansia.
“Karena kehadiran fasilitas kesehatan ini ada nilai plusnya. Ada pelayanan medis, termasuk masalah gizi dan kesehatan juga semua ada di dalamnya,” tutup pria yang juga Ketua FKUB Kabupaten Jayapura.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]