[vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Pemerintah Kabupaten Jayapura menerima 244 Antropometri Kit dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, guna mendukung pelayanan kesehatan dalam pengukuran fisik anak balita dalam upaya mendeteksi dini stunting di Kabupaten Jayapura.
Kunjungan kerja (Kunker) Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memberikan 244 Antropometri Kit secara simbolis kepada perwakilan dari posyandu Nolokla dan Nendali yang dilakukan di Puskesmas Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Rabu (11/10/2023).
Penyerahan 244 Antropometri Kit ini diantaranya, timbangan digital, alat ukur tinggi badan, ukur lingkar lengan dan lingkar kepala bayi, dengan tujuan mendapat akurasi data pada pengukuran fisik balita, guna memantau pertembuhan anak dan dapat mendeteksi resiko sejak dini stunting, kekurangan gizi pada anak, infeksi dan kurangnya stimulan sejak dini.
Apabila stunting dapat dideteksi sejak dini, maka penanganan dapat dilakukan sejak dini juga.
Kata Menteri Kesehatan ada hal yang harus kita pahami dengan baik, mari kita menjaga rakyat tetap sehat bukan yang mengobati sakit. Tetapi lebih kepada puskesmas dan posyandu, dan bukan rumah sakit.
Tidak hanya sampai di situ, Menteri Kesehatan berupaya menggeser fokus pelayanan kepada promotif dan preventif.
“Kita lebih kepada bagaimana masyarakat Indonesia tetap sehat, bukan kepada bagaimana mengobati orang sakit. Sebab sebagus apapun rumah sakit, tidak akan ada rakyat yang mau masuk RS karena sakit,” ucapnya.
Bagaimana masyarakat tahu agar tidak masuk rumah sakit, harus menjaga pola hidup sehat, ini yang harus kita berikan pemahaman kepada masyarakat kita sekarang ini.
“Sehingga saat ini kita benar-benar mengoptimalkan pelayanan di puskesmas dan posyandu dalam mencegah penyakit sejak awal, memberi pemahaman pentingnya menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat,” ungkapnya.
Diharapkan juga bagi puskesmas dan posyandu untuk terus melakukan sosialisasi, pemahaman dalam upaya pencegahan penyakit.
“Kita berkomitmen cegah penyakit mulai dari bawah, baik puskesmas dan posyandu harus mampu menangani hal itu, jangan sampai sudah parah dan tidak mampu ditangani lalu dirujuk ke rumah sakit. Tetapi puskesmas dan posyandu harus mampu menyelesaikannya dengan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutupnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_single_image image=”23689″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row]