[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15915″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Distrik Yapsi menjadi salah satu distrik yang sudah masuk zona merah penyebaran Covid-19. Akan tetapi, meningkatnya jumlah kasus positif di daerah itu, tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat dalam menggunakan pelindung diri, seperti masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan saat beraktivitas di luar rumah atau di tempat-tempat umum.
Kepala Puskesmas Yapsi, Juni Irianto, S.KEP, NERS, M.KES mengatakan, penerapan APD di Distrik Yapsi semakin hari semakin menurun.
Dia menjelaskan, untuk penanganan penyebaran Covid-19 di Distrik Yapsi, sebenarnya sedang dan terus dilakukan sosialisasi dari Tim Medis Puskesmas Distrik Yapsi bersama Gugus Tugas Distrik Yapsi. Lanjut dia, di situ pihaknya menggalang kepedulian lintas sektor dari semua pihak yang ada di Yapsi.
“Mari peran ini kita bagi, bukan saja tugas tenaga medis dan gugus tugas, tapi semua masyarakat yang ada di Distrik Yapsi. Supaya harus memberikan kontribusi, karena pandemi datang kita tidak tahu kapan selesai,” tandasnya.
Penanganan Covid-19 ini tidak bisa mengharapkan peran dari pemerintah dalam hal ini gugus tugas bersama dengan tim medis. Tetapi yang paling penting adalah peran serta dari masyarakat.
Sampai saat ini ada delapan kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi. Semua pasien tersebut sudah dirujuk dan dirawat di RSUD Yowari. Kasus positif Covid-19 yang pertama kali terkonfirmasi berasal dari Kampung Taqwa Bangun.
“Kasus kasus berikutnya memang masih muncul di situ, sampai hari ini, dari sembilan kampung di Distrik Yapsi, penyebaran Covid-19 ini sudah terpapar di dua distrik. Kasus yang paling banyak memang berasal dari Taqwa Bangun sendiri,” ungkapnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]