Konsen Pada Kesehatan, Bupati Yunus Wonda Lihat Langsung Puskesmas UPTD Lereh

Berita Daerah Kesehatan Layanan

SENTANI, jayapurakab.go.id – Bupati Jayapura, Dr. Yunus Wonda, S.H., M.H., dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja (Kunker) ke Distrik Kaureh salah satunya meninjau langsung Puskesmas UPTD Lereh, Sabtu, 12/07/2025. Bupati bersama rombongan yang sejak malam nginap di kompleks perkantoran Distrik Kaureh, mendengar langsung aspirasi para tenaga medis sekaligus melihat langsung kondisi fasilitas kesehatan, mengevaluasi pelayanan medis yang diberikan kepada masyarakat dan warga setempat.

Bupati Yunus Wonda dalam pertemuannya menyampaikan komitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah terpencil, khususnya di Lereh Distrik Kaureh.

“Kita harus memahami, kesehatan adalah kebutuhan dasar masyarakat, dan tugas dari pemerintah daerah berupaya agar pelayanan kesehatan di daerah seperti Lereh ini dapat setara dengan daerah lainnya. Dengan melihat langsung kita tahu apa yang menjadi kendala di lapangan selama ini dan harus di jawab pemerintah,” ujarnya.

Bupati yang didampingi langsung Asisten I Bidang Pemerintahan Umum, Gilberd R. Yakwart, Asisten III Bidang Administrasi Umum, Derek Timothius Wouw, Kepala Bappeda dan OPD terkait langsung survey tempat untuk dibangun rumah tenaga medis yang merupakan salah satu aspirasi tenaga medis di puskesmas tersebut.

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas UPTD Lereh, Poibe Mawar Manurung Amd Farm, sangat berterima kasih kepada Bupati Jayapura dapat melihat langsung pelayanan kesehatan di Lereh.

Ada beberapa hal kekurangan pelayanan puskesmas yakni kurangnya fasilitas bangunan Puskesmas, rumah pegawai kesehatan sarapan dan prasarana dalam menunjang kesehatan seperti mobil pelayanan kesehatan.

“Distrik Lereh untuk menuju rumah sakit di Jayapura membutuhkan waktu sekitar 5 – 6 jam, lalu saat kami melakukan pelayanan ke kampung-kampung dengan jarak tempuh yang jauh dan sangat membutuhkan kendaraan,” terangnya.

Ia menjelaskan untuk pasien yang datang perharinya sekitar 25 pasien, untuk pasien yang urgen yang di rujuk ke rumah sakit di Kabupaten Jayapura atau Kota Jayapura adalah pasien darurat yang biasanya mengalami gigitan ular berbisa, gigitan babi liar dan pasien yang kena tombak/panah. Kendala lainnya seperti BPJS Kesehatan, Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang tidak dimiliki masyarakat dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus BPJS kesehatan dan KTP.

“Kendala itu sudah kami sampaikan kepada Bupati Jayapura dan mendapat respon yang sangat baik. Diharapkan tahun 2026 apa yang menjadi kendala-kendala yang sudah kami sampaikan dapat dijawab, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin baik meski berada di wilayah pembangunan IV yang jauh dari perkotaan,” jelasnya.

Admin: Rilva

Editor: Ambros

Penulis: Imel

Tinggalkan Balasan