Sentani, Jpr – Hari Pentakosta merupakan perayaan yang sangat penting bagi orang yang percaya kepada Tuhan karena menyangkut penyertaan Tuhan melalui Roh Kudus. Untuk itu, mari lakukan semua kehendak Tuhan dalam kehidupan sehari-hari dengan penyertaan Tuhan.
Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M. Si memaknai Hari Pentakosta usai acara Sosialisasi Pembentukan Lembaga Sensor Film di Provinsi Papua, di Ballroom Cenderawasih, Grand Allison Hotel Sentani, Kabupaten Jayapura, Pada Hari Selasa, tanggal 17 Mei 2016.
Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M. Si, mengatakan bahwa hari Pentakosta yang dirayakan sekarang ini adalah agenda gereja-gereja se-dunia dan juga seluruh umat Kristen di dunia dalam menyediakan waktu penting untuk bagaimana merayakan dan menghayati hari pelucuran Roh Kudus yang di kenal sebagai Pentakosta.
“Ya, hari Pentakosta ini penting dan sudah dirayakan hari Senin tanggal 16 Mei karena dari waktu sejarahnya atau pencurahannya itu kepada satu kelompok namun mereka dapat berbicara dalam berbagai bahasa di dunia, terangnya.
“Yang mana artinya, Injil yang datang itu untuk seluruh bangsa dan membawa pesan-pesan untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia tentang bagaimana menjaga kebersamaan, menjaga persekutuan, menghargai satu sama lain dan juga mengasihi manusia seperti dirimu sendiri,”tambahnya.
“Dengan hari pencurahan Roh Kudus, maka ajaran-ajaran itu terus dikembangkan tanpa batas kepada siapapun dalam rasa atau agama apapun. Saya pikir, pesan-pesan ini relevan dengan apa yang sedang kita gumuli di Provinsi Papua, secara khusus di Kabupaten Jayapura,”tandasnya.
“Bahwa keturunan Roh Kudus itu tanpa memandang siapapun, dimana pesannya itu adalah untuk kebaikan dan untuk hidup bersama yang rukun serta hidup bersama toleran. Kita sudah sampaikan dalam acara perayaan hari Pentakosta di Perum Pemda Doyo Baru bahwa kita sedang menyonsong zona integritas. Maka dengan semangat Pentakosta ini harus benar-benar kita wujudkan dalam program-program yang kita canangkan di Kabupaten Jayapura,”tuturnya.
“Jadi hal ini tidak boleh dipisah-pisahkan karena semangatnya sama dan kita akan terus bicarakan supaya jangan perayaan ini hanya simbol belaka. Tapi, harus ada aksi-aksi nyata dan kita tidak boleh statis namun harus maju terus dalam melakukan perubahan-perubahan,”pungkasnya.
[envira-gallery id="4299"]