[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14196″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Seluruh masyarakat yang tergabung dari tokoh adat, pemerintah TNI-Polri, tokoh pemuda, paguyuban telah menyatakan sikap tegas dan penolakan terhadap aksi-aksi yang mengancam persatuan dan kesatuan di Kabupaten Jayapura.
“Kita telah sepakat bersama sama dengan seluruh elemen masyarakay di Kabupaten Jayapura bersatu untuk melawan aksi-aksi yang mengarah kepada hal yang mengancam persatuan bangsa,” kata Ondo Yanto Eluay kewartawan usai melaksanakan kegiatan itu di kampung Sereh, Rabu (2/10).
Sebagaimana diketahui, seluruh tokoh masyarakat di Kabupaten Jayapura hadir dalam aksi peduli kedamaian di Sentani Kabupaten Jayapura itu. Kegiatan itu mendapat dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat mulai dari tokoh adat, agama, pemuda dan paguyuban di Kabupaten Jayapura.
Dia menjelaskan, aksi peduli kedamaian di kota Sentani guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya gangguan keamanan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab seperti yang terjadi di beberapa daerah di Papua belakangan ini.
“Hari ini kami melakukan kegiatan peduli kedamaian di Sentani di mana kegiatan ini merupakan inisiatif dari seluruh ondofolo yang memiliki wilayah adat di Sentani,” katanya.
Dia menyatakan dengan tegas seluruh ondofolo sudah berkomitmen untuk menolak segala bentuk tindakan provokasi dan aksi-aksi yang berbau anarkis serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Jayapura khususnya di Kota Sentani. Menurutnya aksi peduli kedamaian ini dilatarbelakangi atas rasa tanggung jawab dari seluruh ondofolo di Sentani untuk melindungi segenap warga masyarakatnya.
Hal itu juga menyikapi adanya isu yang berkembang saat ini seperti rencana penyerangan dan isu yang berencana akan mengacaukan kota Sentani.
“Saat ini kita punya juga saudara-saudara yang berasal dari Wamena mengungsi di sini. Jadi kami sebagai ondofolo, pemimpin masyarakat adat yang memiliki wilayah adat di Sentani, sebagaimana amanat yang kami pegang sebagai ondofolo harus melindungi siapapun yang ada di atas wilayah adat kita,” tegasnya.
Sementara itu asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Timothius Demetouw sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan itu. Sehubungan dengan itu Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura telah mencanangkan Kabupaten Jayapura sebagai zona integritas kerukunan pada 2016 lalu. Pemerintah mengakui tidak bisa bekerja sendirian untuk mewujudkan kedamaian antara sesama di Kabupaten Jayapura tanpa dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat adat dan juga paguyuban nusantara yang ada di Kabupaten Jayapura.
“Siapa yang bisa melanjutkan itu Ya kita semua yang hadir di sini pada hari ini karena pemerintah tidak bisa bekerja sendirian,” ungkap Timothius Demetouw.
Dia mengatakan peran ketokohan dari setiap masyarakat yang ada merupakan salah satu cara untuk meredam semua isu atau konflik yang terjadi saat ini. “Kita harus menjaga itu supaya bumi kenambay umbay ini menjadi Damai,” pungkasnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]