Sentani, Jpr – Dalam sambutannya, saat pembukaan Festival Danau Sentani (FDS) XI Kabupaten Jayapura, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si menyampaikan bahwa Kampung- Kampung Adat sedang didorong untuk mengangkat potensinya. (Selasa,19/06/2018)
“Nah oleh karena itu pemberdayaan kampung dengan kampung-kampung adat yang sedang kita dorong, ini semua dalam rangka bagaimana kita kembali ke kampung untuk mengangkat potensi pariwisata kita dengan juga upaya-upaya pembinaan yang terus menerus untuk bisa mensejahterakan masyarakat sendiri dengan potensinya,” katanya.
“Dunia sekarang dengan teknologi informasi yang begitu canggih, biar dari kampung, kita bisa mengundang orang datang ke kampung, biar kita sembunyi dimanapun kita bisa memperkenalkan keunggulan dan keunikan yang kita miliki,” ujarnya.
“Sesederhana apapun, dari sanalah orang akan datang membawa segala hal untuk memberi kita dukungan dan menambah ekonomi-ekonomi kita,” tambahnya.
“Kita juga memiliki dalam waktu dekat, yaitu stadion nomor 2 di Indonesia, yaitu Stadion Papua Bangkit dan ini juga Pemerintah Provinsi Papua sedang mencanangkan untuk menjadi satu destinasi pariwisata, tidak jauh dengan Khalkote,” terangnya.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, juga menyampaikan bahwa persoalan kita sekarang adalah mainset kita, bagaimana cara berpikir untuk masuk dalam industri pariwisata.
“Merubah cara pandang, bagaimana perilaku kita yang melayani semua orang dengan kasih, bagaimana melayani semua orang dengan kerendahan hati, bagaimana keamanan disekitar kita terjamin,” ucapnya.
“Kita sendiri yang menciptakan keamanan dan ketertiban, bagaimana potensi-potensi sumber daya alam yang unik, yang ada di kampung – kampung ini bisa digali oleh orang kampung itu sendiri,” kata Bupati.
“Pariwisata Papua yang selalu kita agung-agungkan tapi tidak pernah ada gerakan yang serius untuk masyarakat bisa bangkit, hidup dari alamnya dan kebudayaan yang ada. Itu tantangan kita dengan masa depan kita. Pariwisata ini tidak akan pernah berakhir, sumber daya alam kita pasti akan berakhir, kecuali Tuhan datang kembali baru pariwisata akan berakhir,” ujarnya.
“Kita tidak bisa berikan tanggung jawab sepenuhnya kepada pariwisata atau Dinas Pariwisata baik provinisi maupun Kabupaten/Kota, tetapi ini adalah komitmen bangsa kita, maka bagaimana semua kekuatan, semua yang kita miliki, potensi yang ada bagaimana kita arahkan untuk menggerakkan masa depan Indonesia,” tegasnya.