Sentani, Jpr – Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia atau kepala BPN, Ferry Mursyidan Baldan, secara resmi menutup pagelaran budaya Festival Danau Sentani (FDS)ke-IX Tahun 2016, pada hari kamis, tanggal 23 Juni 2016 yang ditandai dengan pemukulan tifa dan penyalaan kembang api, di Kawasan Wisata Pantai Khalkote, Kampung Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia, Ferry Mursyidan Baldan menyatakan bahwa festival danau sentani atau FDS kalau dari segi pariwisata bisa menjadi faktor daya tarik sendiri. Sedangkan FDS dari versi budaya itu dapat meneguhkan, soal bagaimana mengekperesikan budaya masyarakat yang khusus disekitar Danau Sentani. Kalau dari sisi negara, maka kita harus berfikir bagaimana memelihara, begitupun tata ruang yang ada disekitar Danau Sentani sebagai suatu basis sumber kehidupan dan bukan hanya sebagai sumber air saja. Maka semua ini harus bisa tetap terjaga dan terlindung.
“Menata danau ini bukan sekedar begitu saja namun harus melihat di kawasan ini ada kebudayaan dan juga ada kehidupan yang sudah berlangsung sejak lama. Iven festival ini mencerminkan sebuah kehidupan yang didalamnya ada masyarakat yang sudah berhasil hidup dan berkembang dengan kultur kehidupan sebagai masyarakat danau. Inilah salah satu poin penting dalam kita mengembangkan bagaimana pengakuan hak tanah atau wilayah dari suatu masyarakat-masyarakat adat di Papua,”tutupnya.
[envira-gallery id="4619"]