Pembangunan Monumen Bakti TNI AU dan Taman Dirgantara Kabupaten Jayapura, Papua, Mulai Dilakukan Groundbreaking

Berita Daerah Pertanian

Danlanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua secara bersama-sama mengawali penimbunan pasir pengerjaan Monumen Bakti TNI AU dimulai, di lahan milik TNI AU, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua. Rabu, 07/08/2024

SENTANI, jayapurakab.go.id – Pembangunan Monumen Bakti TNI AU dan Taman Dirgantara Kabupaten Jayapura, Papua, mulai dilakukan groundbreaking di lokasi TNI AU, Pertigaan Jalan Genyem, Doyo Lama, Rabu, 07/08/2024.

Komandan Pangkalan TNI AU (Danlanud) Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah bersama Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura Elphyna D. Situmorang selaku perwakilan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura, Tokoh Adat, dan beberapa unsur Forkopimda Papua turut hadir.

Komandan Lanud SPR Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan tujuan dari pembangunan untuk mengabadikan perjuangan, pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, patriotisme peran, jasa-jasa para pejuang dan kotribusi TNI AU di Papua.

Adanya monumen sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa sekaligus  sebagai upaya untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaan generasi muda kepada NKRI dan kecintaan terhadap dirgantara dan TNI AU. 

Untuk Monumen Bakti TNI AU-Papua sendiri dibangun di area Lanud Silas Papare dengan luas 1.800 meter persegi, berada di jalan protokol distrik Sentani Kabupaten Jayapura,  berdekatan dengan kantor Pemerintah Kabupaten Jayapura, berada di area publik sehingga mudah terlihat dan diakses.

Tidak hanya itu, Komandan Lanud SPR Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah menjelaskan Monumen Bakti TNI AU-Papua akan menampilkan pesawat helikopter SA-330 Puma sebagai representasi alutsista TNI AU yang beroperasi cukup lama di wilayah Papua, mulai tahun 1980 sampai dengan 2014, peristiwa dan alutsista lainnya akan ditampilkan dalam bentuk relief pada bagian lain di monumen tersebut. 

Monumen Helikopter SA-330 Puma akan ditampilkan di atas platform sehingga akan terlihat dari kejauhan dan tetap aman walaupun berada di area publik.

“Monumen dibangun berada di area publik dan mudah diakses oleh masyarakat, sehingga dapat difungsikan juga sebagai taman dirgantara, dapat digunakan untuk sarana edukasi, beraktivitas, bersosialisasi, hiburan dan bermain masyarakat,” tuturnya.

Dibangunnya Monumen Bakti TNI AU-Papua dan Taman Dirgantara memberikan dampak positif  bagi masyarakat di Papua lebih mencintai TNI Angkatan Udara.

Panen jagung ketahanan pangan.

Mendukung program Pemerintah Pusat, Lanud Silas Papare Jayapura Membuka lahan tidur menjadi lahan produktif.

Komandan Lanud Silas Papare, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, S.Sos mengatakan lahan Ketahanan Pangan Lanud Silas Papare merupakan wujud kontribusi Lanud Silas Papare mendukung ketahanan pangan nasional dan daerah.

Lanud Silas Papare memiliki potensi lahan yang cukup luas, baru saja dilaksanakan panen jagung di lahan seluas 4 hektar. Lahan yang sudah dibuka untuk ketahanan pangan seluas 28 hektar yang merupakan bagian dari kegiatan serbuan teritorial TNI tahun 2024. Masih ada potensi lahan yang bisa dibuka untuk lahan pertanian seluas 28 hektar dari 316 hektar lahan yang dimiliki oleh Lanud SPR.

Lanud Silas Papare melakukan pendampingan kepada kelompok petani masyarakat Papua, sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat Papua, dengan menanam beberapa tanaman pertanian, antara lain, jagung, pisang, ubi dan juga sayuran.

Produk tersebut sangat bermanfaat untuk dikonsumsi sehari-hari, selain itu dapat memberikan manfaat dan kontribusi kepada masyarakat di wilayah Papua khususnya sekitar Sentani melalui ketahanan pangan.

Tinggalkan Balasan