Pemerintah Distrik Hingga RT Harus Gerakan Masyarakat Berkebun

Berita Daerah Kesehatan Ketahanan Pangan Layanan

Asisten II Setda Kabupaten Jayapura, Edi Susanto saat menyerahkan bantuan sembako ke warga Nimbokrang

[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15574″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura terus menyalurkan bantuan pangan dan dana 100 juta untuk ketahanan pangan bagi masyarakat yang ada di setiap kampung di wilayah Kabupaten Jayapura.

Bupati Jayapura melalui Asisten II Bidang Ekonomi Setda Kabupaten Jayapura, Edi Susanto meminta dengan tegas kepada seluruh Kepala Distrik, Kepala Kampung bahkan hingga RT dan RW agar mampu menggerakkan rakyatnya, masyarakatnya supaya kembali berkebun untuk mengelola lahan pertanian.

“Bapak ibu pimpinan wilayah masing-masing, baik distrik, kampung dan RT RW untuk menggerakkan rakyatnya, masyarakatnya dengan modal yang baru diserahkan oleh Pemerintah Daerah untuk kembali berkebun,” kata Edi Susanto, di Nimbokrang Kamis (14/5).

Dia mengatakan, menyikapi pandemi Covid 19 di wilayah Kabupaten Jayapura, Pemerintah Daerah telah melakukan berbagai upaya termasuk menyalurkan bantuan bahan makanan dan dana ketahanan pangan di setiap kampung.

“Sesuai dengan kebijakan Bupati, bantuan bahan pangan ini Pemerintah Kabupaten Jayapura, menggunakan pendekatan wilayah dan profesi,” katanya.

Pendekatan wilayah dalam artian kampung, yang mana kampung ini terbagi dalam lingkungan RT. Kemudian profesi, terutama di kota seperti karyawan dan pekerja jasa yang di PHK.

Kata dia, akibat dari dampak Covid 19 ini, sebagian besar karyawan hotel dan restoran di Kota Sentani sejak bulan Maret sampai sekarang sudah ada 700 lebih karyawan yang dirumahkan.

“Ini di kota dampaknya sangat terasa sekali,” ungkapnya.

Itu sebabnya bantuan yang diberikan di kota itu fokus untuk mereka yang terkena dampak. Sementara yang ada di luar wilayah kota, ini merupakan bantuan pangan dalam rangka mendorong warga untuk giat kembali mengolah lahan dan pekarangan menjadi lahan produktif. Maka pemerintah menyalurkan bantuan secara bersamaan baik pangan dan juga ada dana. Dana-dana ini yang digunakan untuk pembukaan lahan perkebunan. Selain itu pemerintah juga memberikan bantuan bibit. Untuk itu tidak ada alasan lagi bagi warga yang ada di kampung untuk tidak bekerja memanfaatkan lahan dan pekarangannya.

Karena menurutnya berdasarkan perkiraan BMKG, tahun ini Indonesia akan mengalami musim kemarau yang sangat panjang. Sehingga dengan adanya bantuan dana dan penyaluran bibit yang disediakan oleh pemerintah maka semua kampung harus benar-benar memanfaatkannya.

Semua kampung sudah realokasi anggaran dana Kampung sebesar 100 juta yang kegunaannya untuk membuka lahan kebun, bercocok tanam sayur umbi-umbian. Supaya nanti ketika betul-betul terjadi kemarau panjang masyarakat yang ada di Distrik Nimbokrang dan sekitarnya sudah siap pangan.

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan