[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”13833″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si sangat menyesalkan kebijakan yang dilakukan oleh forum silaturahmi Cinta Damai (Forsicida) Kabupaten Jayapura yang telah mengeluarkan surat edaran resmi untuk mengajak masyarakat di Kabupaten Jayapura menghentikan kegiatan ekonomi dan Pelayanan jasa selama dua hari sejak tanggal 3 sampai 4 Oktober 2019. Menurut isi surat yang kini sudah beredar luas itu, aksi itu dilakukan sebagai bentuk Solidaritas terhadap korban kerusuhan di kota Jayapura, Wamena dan sejumlah Kabupaten lainnya di Papua.
“Kami atas nama forum silaturahmi pencinta damai ikut berbela sungkawa atas terjadinya korban jiwa pada peristiwa tersebut. Untuk itu kami forum silaturahmi pencinta damai akan melaksanakan aksi dengan menghentikan kegiatan perekonomian dan pelayanan jasa yaitu dengan menutup tempat usaha dan tidak melayani jasa transportasi selama 2 hari,” demikian isi surat itu sebagaimana diterima media ini, Rabu (2/10).
Menurut Bupati Matius, aksi solidaritas biasanya dalam bentuk bakti atau aksi sosial meringankan beban, bantuan bama, pesan atau aspirasi kepada pemerintah supaya hal ini tidak terulang lagi.
“Bukan membuat aksi dengan mengorbankan orang yang tidak bersalah atau tidak terlibat jadi masalah. Lagipula masalah itu terjadi ditempat lain, namun orang lain yang harus menanggung akibatnya. Ini tidak dibenarkan,” ungkap Bupati Mathius dengan rasa kecewa, saat dihubungi koran ini, Rabu (2/10).
Lanjut dia, mengenai izin usaha toko di Kabupaten Jayapura ada aturan dan ketentuan yang harus dipatuhi. Barang siapa yang melanggar tentu ada sangsinya, bisa saja izin usahanya dicabut.
“Kepada masyarakat Kabupaten Jayapura saya himbau, mari kita jaga kerukunan, persaudaraan, kedamaian. Jangan ikut-ikutan menebar kebencian dan mengganggu ketentraman hidup bersama,” tegasnya.
“Kita semua sepakat rawat Kabupaten Jayapura sebagai rumah kita sendiri, Zona integritas kerukunan adalah komitmen kita bersama. Jangan ingkari janji kita,” ungkapnya menambahkan.
Oleh karena itu orang nomor satu di Kabupaten Jayapura itu berharap kepada pihak-pihak terkait agar tidak menutup tempat usahanya dan tidak menghentikan pelayanan jasa di Kabupaten Jayapura. Apabila ada hal-hal yang perlu disampaikan, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw dengan tangan terbuka siap menerima aspirasi dari masyarakat.
“Jangan terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan hoax kebencian. Kalau saudara berhasil sebagai pengusaha di papua atau di sentani berterima kasilah kepada daerah ini dengan membantu menebar kasih sayang, kekeluargaan yang rukun dan persaudaraan,” imbuhnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]