[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15975″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw mengatakan informasi yang beredar melalui aplikasi WhatsApp yang menyebut akan adanya penutupan kembali aktivitas Bandara Sentani pada 26 Juli mendatang adalah berita hoax alias tidak benar.
“Kalau informasi yang beredar itu mengatasnamakan Pemerintah Daerah mengenai Penutupan Bandara Sentani itu tidak benar, hoax,” kata Alfons Awoitauw saat ditemui wartawan di Sentani, Selasa (21/7).
Yang mengatakan secara regulasi mengenai pengelolaan ataupun kebijakan yang diterapkan di Bandara Sentani, memang bukan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Perhubungan namun segala urusan ataupun regulasi yang berkaitan dengan Bandara Sentani itu ada di Pemerintah Provinsi Papua.
“Kalau lebih jelasnya tanyakan itu ke Provinsi tetapi kalau informasi itu menyebut nama Pemda Jayapura itu tidak benar,” tambahnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Maka dari itu untuk membedakan mana informasi yang fakta dan hoax kita perlu mengetahui apa ciri-ciri informasi hoaks. Menurut dosen Ilmu Informasi dan Perpustakaan FISIP UNAIR setidaknya ada 5 ciri hoaks yaitu sumber yang tidak jelas, menyudutkan pihak tertentu, memaksa pembaca untuk menyebarkan informasi tersebut, apabila ada gambar ataupun video tidak tampak jelas, dan tidak ada informasi pasti kapan kejadian itu terjadi. Sumber : http://news.unair.ac.id/2020/07/23/begini-cara-bedakan-informasi-palsu-dan-fakta/