[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14611″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si ingin mengembalikan kejayaan produktifitas kakao di Kabupaten Jayapura yang pernah berjaya dimasanya. Untuk itu dia meminta kepada dinas terkait supaya lebih serius lagi bekerja untuk mengembalikan kejayaan itu.
“Koperasi awadatum pernah sukses, Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura ingin mengebalikan kejayaan kakao masa lalu.
Mereka bekerja dengan sederhana Bahkan mereka berhasil menguasai bukan saja di Papua tetapi hingga ke Pasifik. Karena itu ini harus menjadi motivasi bahwa mungkin motivasi kita belajar langsung kerja bukan rumuskan, terus rapat-rapat saja, harus wujudkan itu,” kata Mathius Awoitauw usai rapat FGD di Kantor Bupati Jayapura, Senin (13/1).
Bupati Mathius bahkan kembali mengingat soal keberhasilan Kabupaten Jayapura yang pernah berjaya karena berhasil memproduksi kakao dalam jumlah yang sangat besar. Sebagai informasi, produksi kakao di Kabupaten Jayapura pernah mengalami kejayaan diera sebelum tahun 2010.
Namun diera 2010 keatas, jumlah produksi kakao di Kabupaten Jayapura terus menurun. Saat ini, produksi kakao di Kabupaten Jayapura hanya mencapai 800 ton. Jauh berbeda diera kejayaanya, jumlah produksi kakao di Kabupaten Jayapura mencapai 6000 ton bahkan pernah mencapai 9000 ton setahun.
“Ini disebabkan karena hama yang menyerang perkebunan kakao, sehingga menyebabkan hasil produksi kakao terus menurun,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Jayapura, Dodi Samyana saat dikonfirmasi, Senin (13/1).
Dia mengakui, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan kejayaan kakao tersebut. Mulai dari rapat-rapat dengan sejumlah masyarakat ditingkat kampung hingga lintas sektor ditingkat kabupaten.
Dia menjelaskan, untuk mengembalikan kejayaan kakao di Kabupaten Jayapura itu, pihaknya akan memprogramkan mengganti baru atau mereplanting semua tanaman kakao yang sudah tidak lagi maksimal dalam hasil produksinya. Di Kabupaten Jayapura ditargetkan sekitar 7300 hektar yang akan dikembangkan untuk perkebunan lahan perkebunan kakao baru.
“Kita juga minta ke mitra-mitra lain untuk membantu, mengembangkan kakao ini. Kita harapkan nanti ada sektor lain misalnya tanaman pangan, supaya disela sela lahan itu bisa ditanami palawija,” katanya.
“Karena menurutnya, butuh waktu sekitar delapan tahun untuk mencapai target tanam yang diprogramkan itu. Karena, dalam setahun kemampuan tanam hanya sekitar 450 pohon, sehingga setidaknya butuh delapan tahun untuk bisa mencapai target tersebut. Untuk mempercepat itu, tentu pihaknya tidak akan bekerja sendiri. Ada sektor lain juga yang didorong untuk membantu mempercepat kembalinya kejayaan Kakao di Kabupaten Jayapura itu. Kita lobi ke kementrian lah, ke provinai dan ada mitra mitra juga,” jelasnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_media_grid grid_id=”vc_gid:1583401989000-279a2f4d-9951-8″ include=”14562,14563″][/vc_column][/vc_row]