Sentani, Jpr – Bupati Jayapura, Mathius Awitauw, SE., M.Si, menyerahkan secara simbolis SK Guru Kontrak dan sekaligus menyaksikan Penandatanganan Kontrak Kerja antara Yayasan Lentera dan Yayasan Indonesia Cerdas Tahun Anggaran 2018 Pemerintah Kabupaten Jayapura, yang berlangsung pada, Jumat 16 Maret 2018, di Aula Lantai 2, Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE., M.Si menyampaikan bahwa ada 315 tenaga kontrak guru, yang hari ini berkumpul.
“Mereka semua sudah bekerja, ada yang dua tahun, ada yang lebih. Ada yang baru kita rekrut, baik dari melalui Kerjasama dengan Yayasan Indonesia Cerdas dan Lentera oleh Pelita Harapan,” ujarnya.
“Ini anak-anak muda yang luar biasa dan sepertinya mereka sudah berhasil, membuat sesuatu untuk Kabupaten Jayapura,” katanya.
“Kita kasih motivasi, kasih semangat. Juga mendorong mereka bahwa kalian ada disini bukan kebetulan tapi Tuhan sedang menuntun kalian untuk berbuat sesuatu,” ucapnya.
“Kita berharap kelangkaan guru itu mulai teratasi. Masih ada lagi, kita akan selesaikan dalam satu tahun ini atau dua tahun kedepan, kelangkaan guru akan kita selesaikan. Jadi kelangkaan ini kita selesaikan, tapi juga pemerataan terhadap penempatan guru, tapi juga kualitas-kualitasnya. Kualitas ini juga merata. Anak-anak ini sangat kreatif dan sangat bersemangat. Sehingga pemerataan kualitas ini bisa terjadi,” jelasnya.
“Mereka kita rekrut untuk guru sekolah dasar, tapi mereka juga bisa mengajar di SD dan kadang-kadang juga SMA di tempat tugas mereka. Ini suatu kemajuan untuk dunia pendidikan di Kabupaten Jayapura. Mereka ini sebelum kita rekrut, mereka harus dilatih dulu, ada satu proses pembekalan baik oleh Pelita Harapan melalui Yayasan Lentera, tapi juga oleh Yayasan Indonesia Cerdas. Itu ada 101 proses pembinaan,” tambahnya.
“Kalau Pelita Harapan, Pelita Harapan sendiri sudah mempersiapkan untuk datang ke Papua. Kalau dengan Yayasan Indonesia Cerdas itu direkrut dari berbagai universitas terbaik, tapi juga tenaga-tenaga honorer yang ada di Kabupaten Jayapura. Kemudian dilatih, dipersiapkan komitmennya, keterpanggilannya untuk mengabdi, dan bisa bertahan daerah-daerah sulit. Karena itu dipersiapkan secara baik. Kalau yang tidak bisa kita tidak rekrut. Kita rekrut orang-orang yang mau bekerja,” tutupnya.