SENTANI, jayapurakab.go.id – Perhatikan Kesenian Tradisional, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura menggelar pelatihan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada 35 sanggar atau grup pemimpin kesenian tradisional di Kabupaten Jayapura dari tanggal 26-28 Agustus 2024 bertempat di Hotel Horex Sentani, Kabupaten Jayapura.
Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Semuel Siriwa yang diwakili oleh Asisten II Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay mengaku, bangga dan senang atas terselenggaranya kegiatan ini.
Ini kegiatan yang sangat baik, melalui Disbudpar Kabupaten Jayapura untuk mempertahankan kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Jayapura dapat mengembangkan potensi SDM bagi pelaku kesenian tradisional di Kabupaten harus.
Delila Giay meminta kepada peserta harus bisa mengikutinya dengan maksimal, dapat manfaatkan pelatihan ini dengan baik, karena setelah mengikuti pelatihan pelaku Kesenian Tradisional bisa terus maju dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman.
“Kesenian tradisional tetap bisa dipertahankan dengan baik berkat dukungan serta dorongan dari pemerintah melalui Disbudpar Kabupaten Jayapura,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Ted Y. Mokay melalui Kabid Kebudayaan Disbudpar Kabupaten Jayapura F. Modouw mengatakan, kegiatan pelatihan ini dilakukan perdana di Kabupaten Jayapura yang diselenggarakan Disbudpar Kabupaten Jayapura sehingga ini bisa dikatakan mengukir sejarah dalam menjaga dan merawat kesenian tradisional di Kabupaten Jayapura.
Adapun kegiatan dapat terlaksana karena peserta dari pelatihan kegiatan ini merupakan benteng pertahanan yang kokoh dalam menjaga kesenian tradisional di 19 Distrik, 139 Kampung dan 5 Kelurahan Kabupaten Jayapura.
“Selama ini grup dan sanggar digunakan jasanya setiap ada event atau saat dibutuhkan, tapi tidak pernah diajak atau didukung bagaimana mengembangkan kesenian tradisional yang mereka buat agar lebih maju dan berkembang di tengah perkembangan zaman,” ungkapnya.
Para pelaku kesenian tradisional juga bisa tahu apa itu perbedaan sanggar atau grup, sehingga saatnya mendirikan grup kesenian dan sanggar kesenian semua persyaratan izinnya mereka bisa membuatnya dengan baik dan benar.
Dengan tujuan semua perizinan sudah dibuat agar mendapatkan pembinaan baik dari masyarakat, sponsor dan lainnya bisa dilakukan dengan baik karena telah diakui secara perizinan aturan dan lainnya.
Grup dan Sanggar bisa diberikan bantuan dari pemerintah atau lembaga dan sponsor lainnya agar lebih berkembang lagi yang penting semua persyaratan mereka telah urus dengan baik.
“Dengan perkembangan yang ada, semua grup sanggar kesenian tradisional harus diakui pemerintah dan terdaftar resmi berbadan hukum. Narasumber yang tentunya kompeten dan ahli di bidangnya yakni narasumber dari ISBI Tanah Papua dan Dewan Kesenian Tanah Papua,” terangnya.
Modouw berharap peserta dari pimpinan kesenian tradisional sebanyak 100 orang bisa mendapatkan pengalaman, ilmu, wawasan, dan mindset terbentuk, mereka dapat masukan dan berbagi ilmu terkait pengembangan kesenian tradisional di papua.
“Dalam pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ada 10 sanggar mewakili wilayah pembangunan akan diberikan dana pembinaan oleh Disbudpar bagi sanggar kesenian tradisional yang sudah melengkapi semua persyaratan mulai berbadan hukum, punya struktur jelas, punya personil, histori profil yang sudah disiapkan dan jadwal latihan jelas serta ada nomor rekening resmi dari sanggar seni,” tuturnya.