Pertumbuhan Ekonomi Ditargetkan di Atas Dua Digit

Aparatur Berita Daerah Ekonomi dan Keuangan Layanan Nasional Pemerintahan dan Aparatur Perencanaan dan Pembangunan Daerah Politik Profil Daerah

Sentani Kab. Jayapura, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, SE, M.Si berpidato dalam malam lepas sambut Pemkab dan Masyarakat 2015-2016 yang dihadiri oleh seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat TNI/Polri, PNS dan pimpinan SKPD di lingkungan Kabupaten Jayapura bertempat di halaman Masjid raya AI Aqso pada hari Jumat tanggal 01 Januari 2016.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw,SE, M.Si dalam sambutan perayaan lepas sambut tahun baru 2015-2016 menyampaikan, banyak hal yang sudah dcapai ditahun sebelumnya, itu semua karena hasil kerja keras semua pihak, namun banyak hal juga yang belum dicapai, perjalanan masih sangat panjang, masih banyak hal yang belum dikerjakan, banyak hal yang masih menunggu perhatian semua pihak.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si menyebut pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jayapura tahun 2012 telah berda di atas 10 persen dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2014 yang telah mencapai 11,74 persen, tahun 2015 ini diperkirakan dapat dipertahankan pertumbuhan ekonomi diatas 2 digit.
Sementara itu, untuk PDRB perkapital Kabupaten Jayapura pada tahun 2014 telah mencapai Rp. 62 juta perkapital, meningkat sekitar Rp. 10 juta bila dibandingkan dengan tahun 2013. Angka sementara tahun 2015 berada di angka Rp. 63,5 juta.
“Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jayapura sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan sektoral. Sektor yang membrikan konstribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jayapura adalah sector pertanian, kehutanan dan perikanan (24,22 persen), sector transportasi dan pergudangan 17,11 persen, sector perdagangan besar dan enceran, reparasi dan sepeda motor 12,26 persen dan sektor konstruksi 12,05 persen.”sebutnya.
Lebih lanjut, mantan ketua KPU Kabupaten Jayapura itu menyebut, sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan tinggi adalah sektor jasa perusahan 19,48 persen, sektor konstruksi 18,83 persen, sektor informasi dan komunikasi 16,49 persen dan sektor administrasi pemerintahan 16,40 persen.
Secara Makro, sebut Bupati Jayapura, IPM Kabupaten jayapura sejak tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 angka IMP Kabupaten Jayapura 72,75 meningkat menjadi 73,79 pada tahun 2014, sampai dengan semester kedua tahun 2015 diperkirakan mencapai 74,09 beberapa indicator yang mempengaruhi angka IMP antara lain :
Pertama angka melek huruf, tahun 2014 telah mencapai 98,12 persen. Angka ini menunjukkan persentase jumlah penduduk yang telah dapat membaca, dengan kata lain angka buta huruf semakin kecil, hingga tahun 2014 hanya mencapai 1,88 persen, sedangkan sampai dengan akhir tahun diperkirakan semakin menurun 1,65 persen.
Kedua, angka harapan hidup, menunjukkan umur rata-rata harapan hidup masyarakat, yang berarti jumlah penduduk hidup lebih lama, antara lain disebabkan oleh tingkat kesehatan maupun kesadaran akan hidup sehat semakin meningkat.
Ketiga, rata-rata lama sekolah, menunjukan rata-rata lamanya sekolah penduduk di Kabupaten Jayapura tahun 2014 mencapai 9,89 tahun atau dengan kata lain penduduk Kabupaten Jayapura rata-rata berpendidikan hingga kelas satu SMA/SMK (atau kelas 10), dibandingkan dengan tahun 2012 rata-rata lama sekolah 9,36 tahun berarti lebih banyak penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan SMP kelas 3.
Keempat, harapan lama sekolah, didefinisikan sebagai lama sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.
Kelima, pengeluaran riil yang disesuaikan, menunjukkan rata-rata pengeluaran rumah tangga membelanjakan pendapatannya untuk berbagai kebutuhan hidupnya. Tahun 2012 pengeluaran riil sebesar Rp. 9,57 juta, sementara tahun 2014 mencapai Rp. 9,59 juta yang berarti pengeluaran rata-rata penduduk Kabupaten Jayapura meningkat sekitar Rp. 22 ribu.
Dikatakan angka kemiskinan di Kabupaten Jayapura tahun 2013 tercatat sebesar 20,90 persen dan pada tahun 2014 tercatat sebesar 20,02 persen, berarti penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 0,88 persen. Berkurangnya tingkat kemiskinan ini juga ditandai dengan tingginya angka harapan hidup, angka harapan lama sekolah, angka rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil masyakat.

[envira-gallery id="3273"]

Tinggalkan Balasan