SENTANI, jayapurakab.go.id – Kegiatan Diseminasi dan Simulasi Dokumen rencana kesiapan Siagaan bencana yang diselenggarakan di Kabupaten Jayapura dibuka oleh Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Ir. Semuel Siriwa.
Kegiatan ini berkolaborasi dengan Wahana Visi Indonesia (WVI), Gereja Kristen Injili (GKI) Tanah Papua, serta beberapa organisasi lainnya yang digelar pada, Selasa, 03/09/2024.
Penjabat (Pj) Bupati Siriwa dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana konflik sosial, yang sering terjadi di Papua akibat gesekan antar kelompok masyarakat.
“Dilakukan Sosialisasi ini agar pencegahan konflik sosial dapat dicegah mulai dari keluarga, dengan membangun karakter anak-anak melalui pendidikan agama yang baik sejak dini,” ujarnya.
Pj Semuel mengatakan tujuan dari kegiatan untuk menyusun strategi dan simulasi dalam menghadapi potensi konflik sosial di masa depan apabila terjadi.
“Tidak hanya itu, anak-anak yang dibesarkan dengan nilai-nilai moral yang baik akan tumbuh menjadi individu yang mampu mengantisipasi dan mencegah konflik social,” harapnya.
Sementara itu, General Manager WVI Papua. Sabtarina Dwi Febriyanti mengatakan WVI sudah memiliki dokumen yang didapat dari masyarakat terkait kesiapan siagaan bencana, lalu pertemuan ini memberi masukan terkait potensi-potensi apa yang dapat menyebabkan konflik.
“Adanya sosialisasi yang digelar selama 2 hari ini dapat membantu masyarakat memahami tanda-tanda awal dari konflik sosial, sehingga dapat diambil tindakan pencegahan yang tepat,” terangnya.
Pentingnya keterlibatan berbagai instansi pemerintah dalam penanganan konflik sosial juga disoroti, agar setiap pihak tahu peran dan tanggung jawabnya dalam situasi krisis.
“Dari WVI juga memberikan Dokumen Kesiapsiagaan bencana konflik sosial yang disampaikan dalam konsultasi publik hasil dari komitmen kerukunan yang ada di Kabupaten Jayapura di 3 Distrik yaitu, Distrik Sentani, Sentani Timur dan Ebungfauw,” jelasnya.
Di mana pemangku kepentingan juga memiliki peran penting diantaranya, Sekretaris bagian hukum Pemkab Jayapura, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Sabtarina Dwi Febriyanti berharap Kegiatan ini secara keseluruhan diharapkan dapat memperkuat sosial di Papua, menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, serta mencegah terjadinya konflik sosial di masa depan.