Pj Bupati Triwarno Imbau Warga Kabupaten Jayapura Waspada Curah Hujan Tinggi

Berita Daerah Penanggulangan Bencana

Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si, saat diwawancarai

[vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Kabupaten Jayapura. Menyikapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., mengimbau agar warga Kabupaten Jayapura tetap mewaspadai cuaca dengan curah hujan tinggi dalam beberapa waktu ke depan.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah mengimbau agar masyarakat dapat melakukan antisipasi dini siaga bencana.

Sekretaris Pelaksana BPBD Kabupaten Jayapura, Lenny mengatakan, sesuai informasi yang mereka peroleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V, saat ini wilayah Papua bagian Utara sudah memasuki masa awal musim hujan di akhir 2022 hingga awal 2023. Oleh sebab itu, masyarakat perlu melakukan siaga dini untuk mewaspadai cuaca dengan curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat.

“Penyebab dari tingginya curah hujan itu disebabkan oleh awan kumulonimbus yang menimbulkan tekanan angin dan petir hingga mengakibatkan cuaca ekstrim. Hal ini sudah terlihat sejak bulan Oktober dan November 2022 lalu. Sementara berdasarkan data dari BMKG, nantinya ada puncak musim hujan dari Januari hingga Maret 2023,” katanya, di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 17 Desember 2022.

Guna mengantisipasi terjadinya bencana banjir bandang dan tanah longsor seperti tahun-tahun lalu, Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Jayapura agar tetap mewaspadai cuaca dengan curah hujan tinggi dalam beberapa waktu ke depan. Demikian imbauan tersebut disampaikan Pj Bupati Triwarno ketika ditanya wartawan usai acara Sertijab Plh Bupati Jayapura ke Pj Bupati Jayapura, di VIP Room Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis, 29 Desember 2022.

Triwarno menyampaikan, namanya bencana itu terjadi dengan tiba-tiba. Maka itu, masyarakat harus tetap waspada dengan curah hujan yang tinggi.

“Jadi, kewaspadaan itu perlu ada dari masyarakat. Karena daerah Sentani ini mempunyai histori banjir bandang maupun tanah longsor. Maka itu, saya imbau agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati,” ujarnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Tinggalkan Balasan