[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”17640″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Nimboran dan rumah Dinas Kapolsek Nimboran di Genyem Kota, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua, dibakar warga pada Senin (02/08/2021).
Menurut Kepala Distrik (Kadistrik) Marsuki Ambo, pembakaran Polsek tersebut dipicu oleh adanya warga yang mabuk buat keonaran dan melakukan pemalakan, kemudian tak lama polisi mendatangi lokasi kejadian untuk mengamankan warga yang buat onar dan pemalakan namun dilawan oleh warga tersebut.
“Persoalannya seperti begini, ada anak-anak mabuk lakukan pemalakan di Pobaim dan polisi ke sana amankan dorang. Setelah diamankan, rupanya anak-anak mabuk ini lawan polisi. Jadi informasi seperti itu menantang polisi, dan polisi membela diri kan begitu. Kasi keluar tembakan, saya tidak tahu secara persis apakah tembakan itu mengarah kepada korban atau bagaimana, itu saya tidak tahu persis,” jelas Marsuki Ambo ketika dihubungi wartawan media online ini via telepon seluler, Senin (02/08/2021) sore.
“Lalu ada salah satu masyarakat yang kena peluru begitu. Warga yang kena peluru ini akhirnya dianggap, bahwa itu meninggal. Ternyata (warga) ini kritis dan dibawa turun dengan ambulans, kemudian massa langsung bergerak pergi bakar (kantor) Polsek dengan rumah (Dinas) Kapolsek gitu. Kejadiannya seperti begitu, jadi saya belum tahu persis kronologi yang sebenarnya seperti apa. Itu hanya laporan dari staff saya di distrik begitu saat di kantor, laporannya sekitar jam 11 siang tadi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Marsuki Ambo mengaku sudah sering terjadi jika mabuk-mabuk dan melakukan pemalakan tersebut. Menurutnya, itu sudah biasa anak-anak mabuk dan melakukan pemalakan, tetapi untuk melakukan perlawanan terhadap polisi ini baru kali ini terjadi.
“Kalau mabuk dan palak itu sudah biasa, tapi mungkin karena masyarakat ini merasa bagaimana, akhirnya terjadi begitu. Sementara ini ada dari Polsek sudah minta dukungan dari Polres dan tim Brimob sudah naik ke sini,” tuturnya.
“Ahh tidak, baru kali ini terjadi (pembakaran kantor Polsek). Sa ini sudah cukup lama di Nimboran baru kali ini pembakaran tersebut,” jawab Marsuki Ambo menambahkan ketika ditanya wartawan media online ini.
Kapolda Papua: Pembakaran Polsek Nimboran Dipicu Orang Mabuk yang Melakukan Pemalakan
Sementara itu di tempat terpisah, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri menyebutkan pembakaran Kantor Polsek Nimboran berawal saat terjadi keributan oleh warga yang dipengaruhi oleh Miras.
“Kejadian berawal dari adanya warga mabuk buat keonaran dan melakukan pemalakan, selanjutnya anggota kami mendatangi lokasi. Setelah anggota tiba di lokasi kejadian warga melakukan perlawanan pada anggota,” ujar Kapolda Irjen Pol Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (02/08/2021) siang.
Mathius Fakhiri menerangkan, setelah anggota Polsek Nimboran mendapatkan informasi dari masyarakat, ada warga yang mabuk dan melakukan pemalakan di jalan. Sehingga anggota langsung tiba di lokasi dan berusaha mengamankan pelaku, namun pelaku melakukan perlawanan.
“Karena ada perlawanan dari korban pada anggota, sehingga anggota pun melakukan penembakan peringatan dan mengenai korban. Isu inilah, sampai kepada keluarganya bahwa korban dikatakan meninggal dunia, pada hal masih hidup,” ujar Kapolda.
Adanya informasi yang mengatakan warga ini, meninggal, kata Kapolda, tiba-tiba sekelompok warga mendatangi kantor Polsek dan melakukan pembakaran.
Dikatakan Kapolda, pihaknya belum mendapatkan kerugian apa saja dari kebakaran Kantor Polsek ini, karena anggota masih menuju ke lokasi kejadian.
Sebelumnya, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus Williamson Agusthinus Maclarimboen menjelaskan, warga korban penembakan itu meninggal dunia, namun setelah dikonfirmasi ulang warga tersebut masih hidup dan mengalami luka.
Dijelaskan AKBP Fredrickus Maclarimboen, pembakaran kantor Polsek itu terjadi, setelah anggota yang merespon laporan adanya orang mabuk dan berusaha mengamankan, namun ada perlawanan, sehingga ada tembakan peringatan.
“Ada dugaan rekoset dari tembakan itu mengakibatkan seorang warga terluka. Akibat tembakan ini, sekelompok warga membakar polsek,” ungkapnya.
Ia menambahkan, korban mengalami luka tembak di bagian kepala dan korban telah di rujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]