SENTANI, jayapurakab.go.id – Sebagai langkah strategis dalam memperjuangkan terbentuknya Daerah Otonomi Baru (DOB) Grime Nawa Papua, Rapat Koordinasi I antara DAS Demutru dan Iram Takay DAS Namblong bersama DPRP dan DPRK Jayapura resmi digelar pada Jumat (2/5/2025) di Pondok Adat Irung Sip, Kampung Kuipons, Distrik Nimbokrang.
Rapat ini menjadi momentum penting dalam menyatukan persepsi dan menghimpun aspirasi masyarakat adat Grime Nawa. Hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, pemuda, perwakilan pemerintah daerah, dan masyarakat dari berbagai wilayah Grime Nawa.
Ketua DAS Demutru, Yosep Hembring, menjelaskan bahwa rapat ini berhasil mempertemukan tiga kekuatan utama penggerak pemekaran Grime Nawa, yakni Tim Poros Tengah, Tim 12, dan Tim 7, yang selama ini berjalan pada jalur masing-masing.

“Tadi kita sudah melangkah dalam pertemuan ini dan kami berhasil mempertemukan Tim Poros Tengah, Tim 12, dan Tim 7. Semua telah hadir dan bersatu dalam kegiatan ini,” ujar Yosep.
Ketiga tim tersebut memaparkan dokumen perjuangan, pengalaman, serta berbagai masukan sebagai dasar dalam merumuskan langkah penyatuan. Hal ini sesuai dengan arahan Bupati Jayapura, Bapak Yunus Wonda, dalam acara halal bi halal pada 17 April 2025 lalu di Nimbokrang.
“Sesuai arahan Bapak Bupati, semua tim yang pernah berjuang untuk DOB Grime Nawa harus disatukan menjadi satu tim, satu suara. Karena itu, pertemuan ini kami laksanakan sebagai tindak lanjut dari arahan tersebut,” tegas Yosep.
Hasil rapat akan dituangkan dalam berita acara resmi dan disusun menjadi dokumen kesepakatan bersama, yang kemudian diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura sebagai dasar pertimbangan dan tindak lanjut proses pemekaran.
Dalam kesepakatan tersebut, masyarakat Grime Nawa secara sadar menyatakan bersatu dalam satu tim pemekaran (DOB), dan menyampaikan bahwa seluruh proses pengurusan pembentukan DOB Grime Nawa akan diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura dibawa kepemimpinan Bupati Yunus Wonda. Terkait pembentukan tim teknis selanjutnya, masyarakat menyatakan siap menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah daerah.
Selain itu, Yosep juga menekankan bahwa perjuangan DOB Grime Nawa telah menjadi bagian dari visi dan misi Bupati terpilih, dan bahwa masyarakat siap memberikan dukungan penuh.
“Kami juga bersepakat untuk memberikan masukan kepada Bupati Jayapura agar penempatan ASN putra-putri Grime Nawa dapat dilakukan sesuai eselon dan kapasitas dalam struktur pemerintahan kabupaten,” tambah Yosep.
Sebagai penutup, masyarakat Grime Nawa melalui Dewan Adat DAS Demutru menyampaikan permohonan agar Bupati Jayapura dapat menyempatkan waktu untuk hadir secara langsung di Kampung Sarmaikrang, guna bertatap muka dengan para tokoh adat Iram Takay dalam suasana kekeluargaan yang difasilitasi oleh dewan adat.
Rapat Koordinasi I ini menjadi langkah awal yang strategis untuk menyatukan kekuatan lokal demi terwujudnya DOB Grime Nawa, sebuah cita-cita besar masyarakat adat yang terus diperjuangkan dengan semangat persatuan, musyawarah, dan harapan.
Admin/Editor: Rilva
Penulis: Oskar
