Sentani, Jpr – Sebagai pintu masuk Provinsi Papua, pihak Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia melakukan kegiatan sosialisasi pembentukan perwakilan LSF di Provinsi Papua. Kegiatan ini dibuka secara resmi olek Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awqoitauw, SE, M. Si di Ballroom Cenderawasih, Grand Allison Hotel, Kota Sentani, Kabupaten Jayapura pada hari Selasa, tanggal 17 Mei 2016.
Karena, pihak Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia berencana dalam waktu dekat akan membentuk perwakilan LSF di Provinsi Papua. Berkenan dengan rencana tersebut, pihak LSF memulai dengan melakukan sosialisasi.
Untuk Provinsi Papua, sosialisasi dimulai dari Kabupaten Jayapura. Mewakili Ketua LSF Republik Indonesia, Dr. Mukhlis Paeni selaku Ketua Komisi III itu menjelaskan, tugas LSF adalah melakukan penyensoran film dan iklan film sebelum diedarkan dan/atau dipertunjukan kepada khalayak umum.
“LSF juga melakukan penelitian dan penilaian judul, tema, gambar, adegan, suara, dan teks terjemahan suatu film dan iklan film yang akan diedarkan atau dipertunjukan kepada khalayak umum,”jelasnya.
“Pihaknya melihat bahwa dari segi perkembangan maka sudah saatnya Provinsi Papua memiliki perwakilan LFS sehingga film-film yang di produksi di Papua dapat di sensor langsung oleh LSF perwakilan Papua yang akan dibentuk,”katanya.
Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M. Si mengatakan, Papua merupakan tempat yang sangat strategis untuk hadirnya LSF dan pemerintah daerah tentunya akan mendukung rencana LSF Republik Indonesia hadirkan perwakilan di Papua.
“Papua ini sangat luas dan dari segi kebudayaan memiliki banyak suku sehingga perlu diproteksi, terutama dalam hal penyajian informasi ke publik melalui film. Kehadiran LSF ini nanti sekaligus akan membagikan kemajuan informasi dan teknologi antara yang baik dan tidak bagi generasi muda Papua,”katanya.
“Disinggung mengenai kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua saat LFS akan hadir di Papua, dengan nada tegas menyatakan bahwa SDM Papua sudah sangat siap untuk bekerja di LSF. Anak-anak Papua banyak yang mempunyai SDM tentang perfilm-an dan kelak jika dibutuhkan maka anak Papua siap bekerja. Tetapi tentunya perekrutan nanti sepenuhnya akan diserahkan kepada LSF untuk merekrut sesuai dengan standar berdasarkan peraturan perundang-undangan yang ada ,”tutupnya.
[envira-gallery id="4227"]