[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”14078″ img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Jayapura, Adolof Yoku mengatakan, tahun ini pertanian padi sawah di Kabupaten Jayapura mengalami gagal panen akibat dilanda kekeringan.
“Kalau secara keseluruhannya luasan lahan sawah di Kabupaten Jayapura mencapai 1100an hektar. Tapi lahan produktif tidak sampai seluas itu,”kata Adolof Yoku kepada wartawan di Sentani, Selasa (10/9).
Dia menjelaskan, tahun ini hampir semua lahan sawah yang digarap petani mengalami nasip apes alias gagal panen. Hal ini sudah terjadi sejak musim tanam gadu hingga musim tanam rendengan. Untuk musim gadu, sebagian besar lahan pertanian terkena dampak bencana alam di Kabupaten Jayapura. Kemudian pada saat musim tanam rendengan semua lahan sawah dilanda kekeringan.
“Sehingga tahun ini semua lahan pertanian sawah di Kabupaten Jayapura gagal panen,” jelasnya.
Dia mengatakan, di Kabupaten Jayapura sebagian lahan pertanian sawah itu sudah tidak lagi digarap. Hal ini disebabkan adanya berbagai persoalan mulai dari minimnya sarana dan prasarana seperti saluran irigasi dan juga masalah ulayat yang berujung pada pemalangan saluran irigasi.
Sebelumnya daerah Namblong menjadi daerah potensi pertanian sawah dan padi ladang. Akan tetapi saat ini saluran irigasi bermasalah.
“Ini yang menjadi persoalan kita dan ini harus ada keterlibatan OPD lain untuk membangun kembali saluran irigasi. Sehingga ini bisa berproduktif,” tambahnya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]