[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”16916″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Kepala Dinas Pertanahan, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DP2KP) Kabupaten Jayapura, Terry F. Ayomi mengatakan, Stadion Barnabas Youwe (SBY) dan Gelanggang Olahraga (GOR) Habel Melkias Suwae (HMS) sudah siap digunakan untuk mendukung pertandingan olahraga pada event Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021.
Apalagi stadion Bas Youwe yang dibangun sejak tahun 2005 hingga selesai direnovasi tahun 2020 itu dengan anggaran Rp 91.281.950.286. Sedangkan untuk GOR Toware yang telah dicanangkan menjadi GOR HMS ini dibangun secara bertahap sejak tahun 2007 hingga selesai direnovasi tahun 2020 dengan anggaran Rp 48.221.481.689.
Kedua fasilitas olahraga yang dibangun menggunakan dana APBD Kabupaten Jayapura itu secara keseluruhan fisiknya sudah selesai.
“Iya salah satunya untuk mendukung PON XX Tahun 2021. Jadi stadion Barnabas Youwe ini, kita mulai membangun itu pada tahun 2005. Kita mulai bangun dari nol di tahun 2005, terus kita bangun stadion ini bertahap,” ujar Terry Ayomi kepada wartawan usai peresmian Stadion Barnabas Youwe, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (10/3/2021) malam.
“Jadi setiap tahun sesuai dengan anggaran kita itu tambah setiap tahun, mulai dari tahun 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan masuk tahun 2012 kita istirahat. Terus kita lanjutkan di tahun 2013, dari tahun 2014 hingga 2018 itu kita kembali istirahat. Terus kita selesaikan dari tahun 2019 hingga 2020. Jadi total anggaran dari 2005 sampai 2020 itu Rp 91.281.950.286 dan anggarannya hanya bersumber dari APBD Kabupaten Jayapura atau tidak ada bantuan dari luar,” tambahnya.
Untuk kapasitas dari Stadion Barnabas Youwe, Terry Ayomi memastikan kapasitasnya kurang lebih bisa menampung sekitar 3.500 sampai 4.000 penonton.
“Kita bangun (stadion) ini dari tahun 2005 itu, kita tidak punya hubungan dengan PON. Tapi, kapasitasnya sudah level nasional, mulai dari pondasi rumput hingga rumput sudah standar internasional, ukuran stadion pun juga sudah standar internasional,” kata dia.
“Tahun 2019 dan 2020 itu, kita hanya menambah atap tribun bagian barat dan tribun timur yang dari nol. Kemudian lampu kita rehab dan juga perbaiki yang belum menyala, kalau kapasitas pencahayaan sudah diatas 1.500 Lux, sehingga standarnya sudah melebihi standar Lux. Karena standar Lux kan 1.500, kita sudah 1.600 lux,” lanjutnya.
Untuk penambahan anggaran bagi fasilitas stadion yang belum memadai, dikatakan Terry, Pemkab Jayapura sudah dua kali mengajukan anggaran ke PB PON.
“Nah untuk sekarang ini, kami usulkan ke PB PON untuk menambah anggaran. Karena kalian bisa lihat sendiri kondisi kita saat ini, kita belum punya papan skor, kita juga belum punya bench, kita belum punya kursi sama sound. Jadi kita hanya kurang di situ saja, tapi secara fisik sudah selesai,” bebernya.
“Kami sudah dua kali mengajukan dan masukan usulan untuk penambahan, ya sudah dua kali kita berhubungan dengan PB PON. Kalau anggaran penambahan itu saya belum bisa memastikan, karena hitungan itu kita belum menghitung sendiri. Namun selama dari nol sejak dibangun hingga saat ini kondisinya seperti begini,” ungkap Terry seraya menambahkan di dalam stadion Bas Youwe ini sudah ada fasilitas guna akses untuk disabilitas yang berada di tribun bagian timur.
Pihak DP2KP Kabupaten Jayapura hanya untuk membangun infrastruktur saja, kalau untuk mengelolanya nanti diserahkan ke dinas terkait.
“Kita per hari ini serahkan ke pak Bupati lewat ibu Sekda, baru nanti dari pak Bupati atau ibu Sekda yang bakan menyerahkan ke dinas yang berkompeten. Mungkin selama ini di Dinas Pemuda dan Olahraga, karena kami dari dinas infrastruktur yang membangun saja. Nanti kalau yang mengelola dari dinas terkait,” cetusnya.
Untuk anggaran yang dikeluarkan untuk membangun hingga merenovasi GOR HMS, dikatakannya, sejak dibangun tahun 2007 hingga tahun 2020 lalu sudah menelan anggaran sebesar Rp. 48.221.481.689.
“Kalau untuk GOR Toware yang kini telah berubah nama menjadi GOR HMS itu, dibangun mulai tahun 2007 secara bertahap karena kebutuhan kita punya anggaran juga. Dari 2007 hingga 2011, terus kita sambung lagi di tahun 2019 dan 2020. Total anggaran untuk bangun GOR HMS hingga selesai direnovasi itu Rp 48.221.481.689. Itupun juga biayanya semua dari APBD Kabupaten Jayapura. Begitupun kondisi dalam GOR ini sama juga dengan SBY, karena tidak ada kursi, belum ada papan skor, juga belum ada untuk pengeras suara,” katanya.
“Kalau untuk pencahayaan dalam GOR sudah ada, dan dari fisik itu semua sudah selesai. Kita tinggal pergunakan saja dengan kapasitas penonton mencapai 1.500 hingga 2.000 orang. Jadi dari dua gedung ini, kami mendukung PON namun kami belum dapat bantuan dari PB PON,” kata Terry Ayomi di akhir wawancaranya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]