[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”15952″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jpr – Pemerintah Kabupaten Jayapura kini mengendepankan model penanganan pasien positif Covid-19 tanpa gejala melalui isolasi mandiri di rumah. Sebab, proses penyembuhannya lebih cepat ketimbang di rumah sakit. Hal ini disampaikan Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw kepada wartawan di Sentani, Jumat (17/7)
Bupati mengakui pola isolasi mandiri ini sudah mulai diterapkan sejak 5 juni lalu, total ada 20 pasien yg menjalani isolasi mandiri. Dari 20 pasien itu 10 diantaranya telah dinyatakan sembuh.
“Sudah ada yang sembuh, kita kedepankan model penanganan seperti ini,” katanya.
Meski begitu Bupati menyatakan dalam pelaksanaannya membutuhkan peran serta berbagai pihak. Seperti pihak gereja atau masjid, rt/rw dan lainnya. Artinya semua harus bertanggungjawab dalam penanganan Covid-19.
“Penularan Covid-19 ini bukan hanya tugas tim medis tapi kita semua harus ambil peran karena kalau tidak cukup, sulit untuk mengatasi persoalan ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairu Lie juga mengharapkan tokoh masyarakat, agama, pemangku kepentingan di tingkat bahwa mendukung proses isolasi mandiri ini agar berjalan baik. Puskesmas pun, kata Khairul punya peran penting untuk melakukan pengawasan dan memantau termasuk bagaimana menangani pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]