[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”16519″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Sebanyak sepuluh jurnalis perwakilan sepuluh media massa yang pos di wilayah Kabupaten Jayapura yang menamakan diri Tim Independen Pemantau Jalan memantau jalan raya Sentani – Depapre, pada Jumat, 8 Januari 2021 lalu. Kondisi jalan dan jembatan ke wilayah Pelabuhan Peti Kemas Depare itu sangat buruk.
TIM media massa, tidak hanya memantau kondisi jalan, tetapi juga melihat kondisi jembatan dan gorong-gorong. Berdasarkan hasil pemantauan, jalan yang pernah diaspal sekira 30 tahun atau 40 tahun lalu itu kondisinya sangat buruk. Karena sebagian badan jalan beraspal telah terkelupas dan membentuk kubangan atau kolam di beberapa titik.
Kendaraan roda dua dan empat yang melintas di jalan itu tidak stabil. Kadang oleng kiri dan oleng kanan serta masuk-keluar kubangan atau kolam-kolam genangan air. Sebagian besar jembatan darurat yang dibangun menggunakan rangka besi dan papan kayu juga sudah rusak. Ada sekira dua jembatan besi yang sedang dalam proses pembangunan di antara Maribu dan Dosay, tetapi tidak tuntas. Jembatan terbengkalai.
“Status jalan Sentani – Depapre adalah jalan milik Provinsi, tetapi jalan itu tidak pernah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Papua. Pemerintah Kabupaten Jayapura tidak bisa bangun jalan Sentani – Depapre. Karena jalan itu, jalan provinsi. Kalau kita bangun, pasti jadi temuan,” ujar Bupati Jayapura Mathius Awoitauw kepada wartawan di Gunung Merah Sentani, pada Jumat (8/1/2021) lalu.
“Sementara seorang warga Kampung Maribu bernama Jimmy mengatakan rencana jalan ini mau dibangun dua jalur oleh Pemerintah Daerah, tetapi baru rencana. Tidak pernah dibangun oleh Pemerintah Provinsi Papua. Sekira tiga tahun atau empat tahun lalu, mereka hanya gusur gunung dan bukit lalu tidak pernah dilanjutkan lagi,” ujarnya.
Jimmy juga sempat protes tim media yang foto-foto jalan dan jembatan. “Kamu foto-foto untuk apa, trada guna,” ujarnya.
Arus lalu lintas warga di Jalan Sentani – Depapre sangat ramai, tetapi kondisi jalan sangat buruk. Jarak Sentani – Depapre yang hanya bisa ditempuh dalam waktu kurang dari satu jam, bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam karena kondisi jalan sangat buruk.
Jimmy berharap Pemerintah Provinsi Papua segera bangun jalan Sentani – Depapre supaya masyarakat di wilayah ini bisa menikmati jalan yang bagus. Potensi wisata di Depapre juga sangat banyak dan bagus-bagus, tetapi masyarakat dari Kota malas datang ke sini, karena jalan tidak baik. Beberapa jembatan dari Doyo Baru menuju Depapre sangat buruk.
Tim media yang berasal dari perwakilan 10 media massa di Jayapura melakukan pemantauan jalan Kemiri – Depapre yang gagal dibangun Pemerintah Provinsi Papua.
Tim media melakukan pemantauan jalan dan jembatan selama dua hari. Hari pertama tim media memantau jalan Kemiri – Depapre pada Jumat 8 Januari serta pemantauan hari kedua dilakukan pada Sabtu 9 Januari 2021 di jalan Kemtuk menuju Danau Love Kampung Yokiwa dan Puay.
Kesepuluh media yang memantau jalan dan jembatan adalah RRI Jayapura, Kabarpapua.co, Jubi, Cenderawasih Pos, Suaraperempuanpapua.id, Kilas Papua.com, Semuaberita.com, Jaya tivi, Radio Kenambai Umbai, dan Lintas Papua.com.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]