[vc_row][vc_column][vc_single_image image=”17900″ img_size=”large” add_caption=”yes”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]SENTANI, jayapurakab.go.id – Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Jayapura tidak bisa dikerjakan sendirian oleh Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Jayapura.
Akan tetapi, hal itu hanya bisa terwujud apabila seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khususnya OPD yang berpotensi memberikan sumbangan bagi daerah harus bersinergi atau bergandengan tangan untuk mengerjakan atau menggarap potensi-potensi yang ada sesuai dengan kewenangan di OPD masing-masing.
“Kita tidak boleh bekerja sendiri, karena memang pemungutan pajak dan retribusi ini adalah kerja bersama,” kata Kepala Bappenda Kabupaten Jayapura, Eddy Susanto saat diwawancarai wartawan media online ini, di Kantor Bupati Jayapura, kemarin.
Menurutnya, dari lembaga-lembaga yang mempunyai potensi menyumbang PAD bagi daerah, ada yang bertugas memungut dari wajib pajak dan ada juga lembaga yang mengumpulkan atau yang mengkoordinir hasil pungutan-pungutan tersebut.
“Makanya kerja sama antar stakeholder itu sangat dibutuhkan,” ujarnya dengan singkat.
Lanjut Eddy mengatakan, dalam rangka untuk meningkatkan dan juga memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Jayapura ada beberapa langkah yang mulai dilakukan pihaknya terutama melakukan pendataan ulang tentang wajib pajak dan retribusi. Supaya target yang ditetapkan itu betul-betul berdasarkan data.
“Sehingga nanti diharapkan dengan adanya data yang valid, kalau seandainya ada bisa itu tidak terlalu jauh,” bebernya.
Kemudian, upaya berikutnya adalah harus bisa memampukan sumber daya manusia, utamanya pengelola pendapatan ini, untuk selalu ada peningkatan-peningkatan kapasitas pribadinya. Misalnya, bisa dilakukan dengan pelatihan, bisa juga dilakukan dengan sosialisasi atau bisa juga dilakukan dengan pelatihan di kantor sendiri. Kemudian, saling berbagi pengalaman dengan orang yang sudah mempunyai kemampuan lebih.
“Sehingga nanti diharapkan ada kesetaraan pengetahuan dalam mengoptimalkan pemungutan pajak dan retribusi,” tambah Eddy Susanto mengakhiri wawancaranya.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]